26. Bukan lebah

3.1K 393 46
                                    

Alinda seperti kebakaran jenggot ketika Ibu mertua menghubungi saat dirinya sedang berada di kantor. Tepat setelah obrolannya dengan Olan kemarin, Ibu mertua langsung meneleponnya. Dia panik, untungnya masih bisa sedikit tenang menjawab pertanyaan Alifa. Ibu mertua hanya menanyakan kabarnya dan bagaimana hubungannya dengan Arya. Semua bisa dia jawab meski agak berpura-pura bahwa hubungan pernikahannya baik-baik saja. Di ujung pembicaraan, beliau meminta Alinda untuk mampir ke rumah besok. Ketika selesai menelepon, dia keluar ruangan untuk menurunkan rasa deg-degannya.

"Jane, bau apaan nih?" Alinda menutup hidungnya dengan segera begitu tiba di lantai 2.

Jane mengerutkan dahi. "Bau apa? Enggak bau apa-apa?"

Setengah dari karyawannya ikut mengendus-endus mencoba mencari bau.

"Masa, sih? Enggak enak banget baunya. Ganti pengharum ruangannya deh."

Jane mengangguk. "Oke, Mbak. Nanti diganti."

Alinda kemudian kembali ke ruangannya. Dia ingin mencari rasa nyaman di luar, tapi bau aneh ini mengganggu penciumannya. Alinda kembali bad mood lagi. Dia pun memutuskan untuk kembali membaca laporan yang baru diberikan Gilang kemarin. Gilang sungguh sangat membantunya memberi saran untuk membenahi beberapa hal di perusahaan kecilnya. Dia bersyukur Arya telah membantunya secara tidak langsung seperti ini.

Setelah satu jam, dia kembali keluar dari ruangannya dan melihat Jane sudah duduk di tempatnya lagi.

"Jane, di mana ya beli tahu gejrot?" Alinda menghampiri Jane dan duduk di kursi kosong dekat sang asisten.

"Tahu gejrot? Kenapa? Mau dicariin?"

Alinda mengangguk cepat. "Boleh, yang pedas ya, Jane. Sekalian beli makanan untuk anak-anak lain, terserah beli apa aja. Asal ada bonnya."

"Siap. Mau apa lagi?"

Alinda berpikir sebentar mengenai apa yang dia inginkan lagi. "Rujak mangga, ya, Jane."

Jane mengangkat jempol lalu mengambil ponsel untuk memesan makanan. Alinda masih duduk di dekatnya dan mulai membicarakan makanan keinginannya.

"Mbak, lo lagi hamil, ya?" Jane tiba-tiba bertanya.

Alinda langsung menggeleng. "Jangan karena gue mau ini-itu langsung dibilang hamil dong. Gue enggak hamil. Lagian cuma makan biasa aja."

"Kalau lo enggak sadar, gue memperhatikan, Mbak. Sudah berapa hari ini lo bad mood, kelihatannya capek mulu sampai tumben banget izin tidur siang. Terus minta dibelikan ini-itu, tapi enggak dimakan, dicoel doang. Ujungnya anak-anak yang makan. Tadi ngeluh wangi pengharum ruangan."

Alinda memutar bola matanya. "Enggak berarti gue hamil, Jane. Masa gue hamil tapi enggak tahu, sih?"

"Okay, if you say so. Tapi mungkin bisa cek dulu, Mbak. Waktu kakak gue hamil, ciri-cirinya kayak lo gitu. Gue tahu soalnya pernah tinggal di rumah dia pas belum kerja di sini."

Alinda menggeleng. Dia tidak yakin dirinya hamil. Dia tidak merasakan keanehan dalam dirinya. Begitu kembali ke ruangannya, Alinda segera membuka ponsel dan mencari aplikasi menstruasi. Dia tidak ingat apakah bulan ini dia sudah haid atau belum. Alinda sedikit terkejut mengetahui dirinya telat. Dia sedikit berharap bahwa ini tidak akan terjadi. Namun, ini sudah lewat lebih dari dua minggu dari siklusnya. Dia menutup mata dengan kedua tangan bertumpu pada meja. Dia tidak berani untuk menggunakan test pack atau pergi ke dokter kandungan, tapi dia membutuhkan jawaban pasti. Dia akan membeli banyak test pack untuk tes hari ini dan esok pagi.

***

Alinda membeli banyak test pack setelah pulang dari kantor. Dia pulang ke rumah dalam keadaan bingung karena tidak tahu apa yang akan terjadi jika dirinya sedang hamil. Jika dia hamil sekarang, berarti usahanya dengan Arya akhirnya membuahkan hasil. Alinda menarik napas panjang berulang kali sepanjang jalan pulang. Dia bertanya dalam hati mengapa harus sekarang dia hamil saat hubungannya dengan Arya berakhir. Setelah berkali-kali mencoba, mengapa harus sekarang? Ini jelas anaknya Arya karena Alinda tidak pernah tidur dengan siapa pun selain Arya. Alinda senang, tapi apa yang harus dia katakan pada Arya? Ibunya Arya pasti akan senang, tapi bagaimana menjelaskan ini semua.

Stay Close ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang