Tuk tuk tuk tuk
Suara orang berjalan terus saja menggema di lorong 11 Mipa 2, 11 Mipa 3, dan 11 Mipa 4. Siswa-siswa di kelas 11 Mipa 3 berdiam di tempat duduk masing-masing dengan ketegangannya sendiri.
Zeyra, gadis itu merasakan sesuatu yang tidak enak. Dia merasakan akan ada kejadian menyeramkan terjadi. Ia hanya diam sembari mendengarkan kemana suara langkah kaki tersebut.
Sedangkan Raga, laki-laki itu dengan santai bersender di bahu Zeyra dengan satu permen kaki di mulutnya. Tangannya memainkan rambut panjang yang dimiliki oleh kekasihnya, matanya ia pejamkan, ia lelah karena semalam tidak tidur malainkan balapan motor lagi dengan Zergan.
Langkah kaki itu terdengar semakin dekat, jika dibilang guru, emang ada guru yang mau mengajar di jam 07.00 pas? biasanya mereka akan masuk kelas tepat pada pukul 07.30. Lantas jika bukan guru, itu siapa? Itu yang ada di pikiran siswa 11 Mipa 3 tersebut.
Tak lama muncul seseorang.
Tok tok tok
"Permisi, bener ini 11 Mipa 3?" Tanya orang tersebut.
"Iya." jawab mereka dengan kompak.
"Huh akhirnya ga salah kelas lagi," ucap orang itu dengan lirih hingga tak ada satu orang pun yang mendengarnya kecuali dirinya sendiri.
Dia mulai melangkahkan kaki memasuki kelas tersebut, saat sudah berada di depan murid muridnya, "perkenalkan saya guru matematika baru kalian, saya dipindahkan kemari untuk mengajar kalian semua. Nama saya Calista, saya berusia 26 tahun, saya belum menikah. Ada yang ingin di tanyakan lagi?" Tanya bu Calista.
Semua murid hanya menggelengkan kepala, mereka masih enggan berbicara dengan guru, apalagi guru matematika karena kejadian kemarin.
"Okey kalau tidak ada. Hari ini kita akan melakukan ulangan matematika bab 3 sampai bab 4 ya," ucap Calista.
"What! Kok mendadak bu?!" Protes Grizy.
"Kalian tidak siap, artinya kalian tadi malam tidak belajar, kalau kalian tadi malam tidak belajar buat apa kalian sekolah? Buat cari pacar? Atau hanya ingin tenar saja? Kalian tahu kan kewajiban pelajar itu apa? Kewajiban kalian itu hanya belajar, belajar dan belajar. Jika jenuh, rehat sejenak kalo mau healing kan bisa hari minggu, dan tidak mungkin malam-malam. Jadi jika tadi malam kalian tidak belajar ngapain?" Jelas serta tanya Calista panjang lebar.
11 Mipa 3 tak bisa berucap, mereka hanya diam saja. Kok ada ya guru baru yang pertama kali ngajar langsung ngomel panjang lebar seperti itu.
"Saya bantu mama masak-masak sama bersih-bersih rumah, karena keluarga besar dateng ke rumah saya." Ucap Rigel dengan wajah yang sangat-sangat meyakinkan. Calista percaya dengan ucapan Rigel, tapi
"Lah bukannya semalem lu ikut kita-kita balapan ya anjing?" Tanya Jivan. Rigel terkejut dengan pernyataan temannya itu. Temannya memang tidak bisa di ajak untuk kerja sama.
"Jadi, semalam kamu ngapain?" Tanya Calista terhadap Rigel dengan menaikan satu alisnya di selingi dengan wajah juteknya.
"A-anu bu," Rigel bingung ingin menjawab apa lagi. Sudah lah ia pasrah saja dengan semua ini.
"Tidak ada alasan, sekarang siapkan diri kalian untuk ulangan." Tegas Calista.
Raga, Daka dan Gara hanya pasrah memiliki teman seperti mereka berdua. Mau bagaimana lagi.
☆☆☆
"Apa lagi sih bun?" Tanya Zeyra dengan sedikit emosi.
"Papa kamu beneran mau nikah lagi?" Tanya Cilla dari sebrang sana.
"Iya, kenapa?" Zey menjawab dengan malas, apakah tidak ada topik pembicaraan lain selain membahas papa?
KAMU SEDANG MEMBACA
Zeyra And Her Clingy Boy (END)
Novela JuvenilMengandung bahasa kasar🚫 Zeyra Ruby Athalla. Seorang perempuan yang hidupnya tidak pernah bahagia. keluarga yang berantakan, persahabatan yang hancur dan percintaan yang tidak pernah berhasil, membuat dirinya menjadi gadis yang tak peduli sekitar...