"Jalan tuh pake mata!" Ujar cowok dengan wajah datar yang tak sengaja bertabrakan dengannya.
Zeyra mengerutkan dahinya "Jalan bukannya pake kaki ya?" Tanya nya dengan wajah polos, ralat, wajah yang sok polos lebih tepatnya.
Lelaki itu hanya menatapnya dengan malas. Tidak ingin berlama lama dengan cowok yang bermuka datar, Zeyra berlalu saja meninggalkan orang itu sendiri. Ia tidak memperdulikan tatapan tajam dari orang tersebut.
Gadis dengan rambut yang di kuncir satu itu berjalan sembari bersenandung kecil untuk menghibur hatinya yang tadi sempat tidak mood karena melihat wajah datar seorang 'Alderic Raga Cadfael'.
"Napa tu muka, kusut amat," tanya Jivan yang melihat salah satu sahabatnya datang dengan muka yang terlihat tidak enak untuk dipandang.
Kairo Jivan Pradipta. Lelaki yang suka bermain perempuan kelas kakap yang mempunyai 127 mantan, dari yang nerd, sexy, cantik, jamet, dan segala macam jenis jenisnya. Jangan heran jika dia selalu di teror oleh mantan mantannya. Tampang nya yang tampan itu mampu menipu kaum wanita.
"Gak papa." ujar Raga yang sangat terlihat jika dirinya sedang tidak mood untuk berbicara saat ini.
Jivan dan Daka saling pandang lalu mengendikan bahunya tanda tak peduli.
Andaka Gwydion. Lelaki yang paling waras di antara mereka. Memiliki 2 mantan, dan sedang menggebet salah satu murid Athalla School. Lelaki ini memiliki tinggi badan 180 dan perut kotak kotak.
"Kalian tau cewek baru itu?" Tanya Raga sembari meminum kopi yang ia pesan di warung mbak Yani, tongkrongan belakang sekolah.
"Yang tadi nempatin tempat duduk lo itu?" Tanya Jivan dengan berusaha mengingat wajah perempuan yang dengan tak sopannya menduduki tempat duduk yang bahkan sudah mempunyai tuan.
"Hm."
"Gue kayak pernah liat tuh cewe tapi dimana ya." Daka tampak berfikir. Ia seperti tidak asing dengan wajah tersebut.
"Serius??" Heboh Jivan dengan wajah serius. cowok bermata hitam itu menatap Daka dengan wajah yang nampak penasaran.
"Heem, muka nya mirip seseorang yang susah gue tebak itu siapa, jadi pas ngeliat dia gue jadi kayak ngelihat bayangan masalalu tapi cuma sekilas doang." Ujar nya lalu meminum kopi miliknya dan melanjutkan ceritanya lagi "Mirip de javu sih tapi kalo ini gue rada deg deg an gitu." lanjutnya.
Raga yang mendengar itupun langsung ikut nimbrung karna dia sama penasarannya dengan Jivan "Jangan jangan lo pernah amnesia Ka."
Daka dan Jivan kompak menoleh ke arah Raga. Jivan mengangguki ucapan Raga. "Bisa jadi tuh." Ucapnya.
Daka menggelengkan kepalanya. "Ya kali gue amnesia. kalo gue amesia mungkin sekarang ga inget masa kecil gue."
Mereka diam sejenak. Mereka bertiga sedang bergulat dengan pikiran masing-masing. Apakah mungkin Daka pernah amnesia? Atau memang benar Daka pernah bertemu dengan gadis tersebut? Ah! Ntah lah ini membingungkan.
"Eh, gimana kalau kita taruhan. Kalo Raga bisa dapetin hati tuh cewek, lo bebas minta apa aja ke gue sama Daka. Tapi kalo lo gagal sebaliknya, lo harus turutin kemauan kita berdua. Gimana??" Ajak Jivan dengan senyum jailnya.
Daka sangat setuju dengan tantangan itu "NAH! Gue setuju ini. Gimana Ga, lo mampu gak??" Ejek Daka sembari menaik turunkan alisnya.
Raga sedang berfikir. Laki-laki itu kan tampan bahkan banyak yang naksir sama dia, masa iya sih Zeyra bisa menolak pesona nya Raga? Kan lumayan kalo dia menang bisa dapat apa aja yang ia mau.
Raga mengangguk tanda setuju. Daka dan Jivan saling menatap dan saling melemparkan senyuman jailnya. Mereka tidak yakin jika Raga bisa, karena jika dilihat-lihat manusia satu tadi terlihat tidak peduli dengan sekitar, apalagi dengan cowok yang ingin mendekatinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Zeyra And Her Clingy Boy (END)
Fiksi RemajaMengandung bahasa kasar🚫 Zeyra Ruby Athalla. Seorang perempuan yang hidupnya tidak pernah bahagia. keluarga yang berantakan, persahabatan yang hancur dan percintaan yang tidak pernah berhasil, membuat dirinya menjadi gadis yang tak peduli sekitar...