Dengan tangan yang gemetar, Thena mengambil bunga tersebut. Jivan berdiri lalu mengecup kening Thena beberapa detik membuat seluruh penonton bersorak.
"Wasyuu gue kapan kayak gitu cok."
"Thena yang di jedor gue yang baper."
"Emak, mau kayak Thena."
"Thena gue iri."
"Yahh keduluan sama Jivan."
"Jivan so sweet banget anjir, nembak di depan siswa dua sekolah sekaligus."
"Ya Allah ya tuhan ku, cobaan apa lagi yang engkau hadirkan kepada hamba?"
"Mas crush peka dong, gue juga mau kayak gitu!!"
"Jivan, potek hati saya mass"Teriakan-teriakan itu terdengar hingga ke telinga Jivan. Jivan tersenyum simpul lalu membisikan sesuatu di telinga Thena.
"I love you honney."
"I love you too." Setelah menjawab itu, Thena segera memeluk Jivan untuk menyembunyikan wajah salting nya.
"Aaaa, itu gemoy sekaliii." Ucap Rigel.
"Iri lo?" Tanya Daka lalu terkekeh kecil.
"Iyaaa cariin gue cewek dong." Pinta Rigel, Daka tak menggubris ucapan Rigel. Pandangannya sekarang terfokus pada satu orang yang sedang berjalan di tengah lapangan.
Orang itu adalah Raga. Ia berjalan menghampiri Zeyra lalu dibawanya ke tengah lapangan, tepatnya di sebelah Jivan dan Thena.
Tanpa permisi, Raga mengambil mic yang dipegang Jivan dengan tidak santainya.
"Ekhm. Zeyra Ruby Athalla, saya tau kita sudah official saat ini. Saya hanya ingin mempertegas bahwa, saya Alderic Raga Cadfael, sangat-sangat mencintai anda. Anda sudah seperti bagian dari hidup saya. Kamu, sudah menerangi hidup saya yang selama ini tidak berwarna. Kamu yang sudah memberi pengaruh baik kepada saya. Hilangnya kamu dari mataku saja sudah membuat saya gelisah. Bahkan kamu sudah tau sendiri bagaimana saya waktu itu saat tidak ada kamu. Jujur, saya tidak bisa jauh dari kamu. Jika kamu pergi dari hidup saya, saya bagaikan gembok tanpa kunci, tidak berfungsi. Jadi saya mohon, sangat-sangat memohon kepada anda untuk selalu ada di samping saya, begitu pun sebaliknya. Anda bersedia?" Raga mengarahkan mic yang ia pegang ke mulut kekasihnya.
Zeyra tersenyum, membuat siapa saja yang melihatnya terpesona. "Saya bersedia." Jawaban itu membuat Raga membuang mickrofon kesembarang tempat, lalu memeluk Zeyra dengan sangat kencang.
Raga mengangkat tubuh Zey lalu ia putar-putarkan. Senyum terlihat dari keduanya. Bukan hanya dari keduanya saja, semua yang ada disana ikut tersenyum melihat pemandangan tadi.
Dijauh sana. Terlihat wajah-wajah tidak suka dari salah satu siswa Garuda. Dia adalah Arche. Laki-laki itu tampak sedang merokok di lantai tiga bersama teman-temannya.
"Zeyra sekarang cantik banget ya, beruntung banget dia dapet cowok kaya cowoknya yang sekarang hahah." Ujar Louve yang sedang serius memperhatikan dua sejoli yang berada di lapangan.
"Masih gantengan juga gue." Setelah mengucapkan itu, Arche pergi dari sana. Tujuannya sekarang adalah roftoop.
Louve dan Arash tertawa kecil lalu mengikuti langkah sahabatnya. Mereka bertiga berjalan menuju roftoop Antariksa.
Dibawah sana, Angel, Thea dan Yara berlari menghampiri kedua sahabatnya yang sedang kasmaran.
"Ciee yang baru official. Pj nya dongg." Ucap Yara yang melihat kearah Thena dan Jivan yang sedang berpelukan dari samping.
"Betul itu. Pj nya harus di segerakan." Timpal Rigel dari belakang Gara. Ternyata Gara, Rigel dan Daka pun ikut menghampiri kedua sahabatnya.
"Nanti pulang sekolah kalian semua gue traktir di cafe depan komplek rumah Raga." Kalimat itu membuat mereka bersorak gembira. Kapan lagi kan makan gratis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Zeyra And Her Clingy Boy (END)
Novela JuvenilMengandung bahasa kasar🚫 Zeyra Ruby Athalla. Seorang perempuan yang hidupnya tidak pernah bahagia. keluarga yang berantakan, persahabatan yang hancur dan percintaan yang tidak pernah berhasil, membuat dirinya menjadi gadis yang tak peduli sekitar...