------------------------------
Jangan lupa bacanya sambil dengerin lagu sad ygy.
------------------------------
Pagi ini wajah gembira di tampakan oleh seorang gadis yang memiliki bibir tipis nan seksi. Dirinya baru saja berbincang-bincang dengan sahabatnya melalui telfon dikarenakan jarak mereka yang lumayan jauh.Petang tadi, Meisya menelfon Zeyra untuk menceritakan tentang dirinya yang belum bisa move on dari mantannya. Sejauh ini hubungan antara Zeyra dan Meisya memang sudah sangat dekat, bahkan dalam waktu yang singkat. Zeyra lebih akrab dan sedikit terbuka kepada Meisya yang notabenya adalah orang yang beberapa bulan lalu ia kenal daripada Angel dkk yang sudah dikenalinya dari satu tahun yang lalu.
"Wih kenapa tuh senyum-senyum sendiri?" Tanya Angel yang lewat di depannya dengan membawa panci untuk memasak mie pagi ini.
Zey tak melunturkan senyumannya itu, "kepo banget sihh." Ujarnya. Angel hanya menggelengkan kepalanya saja, ia pikir sahabatnya itu sedang diracuni oleh cinta seorang Alderic Raga Cadfael.
Zeyra berjalan mengikuti Angel untuk memasak mie instan bersama. Tetapi saat dirinya melihat ada satu orang yang ia sangat tak sukai ada di dapur, gadis itupun memutuskan untuk pergi dari sana dengan wajah yang kembali datar.
Dirinya berjalan mengikuti arah angin berhembus hingga ia sampai disalah satu sungai kecil yang berada di sana. Gadis itu mendudukan bokongnya di bebatuan besar, lalu menyelupkan kakinya di air hangat yang mengalir dibawahnya.
Bibirnya kembali mengulas senyuman dikala dirinya mengingat bahwa Zaifan, Zaiyan dan Zeyga akan mengajaknya menghabiskan waktunya seharian saat dirinya sudah pulang dari sana nanti. Ditambah Meisya akan mengajaknya main kerumahnya. Ah, ia tak sabar menunggu hari esok untuk dirinya pulang dan bertemu dengan para abang-abangnya.
"Hei!" Zey terkejut saat ada yang mengagetkannya dengan sebuah tepukan di pundak.
"Ishh bikin kaget aja!" Ujar Zeyra yang melirik Raga sekilas lalu memfokuskan matanya ke air yang merendam kakinya lagi.
"Ngapain disini sendirian?" Raga segera menempatkan diri disebelah kanan Zeyra lalu ikut menyelupkan kakinya ke aliran sungai yang membuatnya nyaman, apalagi jika yang menemani adalah gadisnya.
"Makan Ga," jawab Zey. Raga membalasnya hanya dengan kekehan lembut yang membuat siapa saja akan terkesima jika mendengarnya.
"Sayang," panggilan itu membuat Raga menoleh kearah kekasihnya itu.
"Hm?"
"Kenapa ya bunda sama papa lebih mentingin anak tirinya dibanding anak kandungnya sendiri?"
☆☆☆
Dua hari berlalu. Kini Zeyra, Zaifan, Zaiyan dan Zeyga sedang berada di salah satu taman hutan yang berada jauh dari tempat tinggal mereka.
Untuk ketempat ini mereka membutuhkan waktu 5 jam. Kegiatan ini memang sudah direncanakan oleh mereka sebelum Zeyra pergi berlibur dengan teman sekelasnya.
"Gue mau nyiapin makanannya aja ya. Kalian yang nyiapin tempat buat kita duduk sama istirahat nanti." Ucapan gadis itu diangguki dan di beri jempol.
"Bang Zaiyan sama Zeyra ya!" Perintah itu membuat Zeyga mendengur kesal
"Sama gue aja mending, lebih enak." Ucapnya karena ia ingin berdekatan dengan adik barunya itu.
"Ga mau, lo iseng nanti ga kelar-kelar kerjaannya. Mending lo bantu bang Zaifan aja.
"Alah bilang aja lo mau modus sama Zaiyan." Kini Zaifan mulai bersuara sembari dirinya menggelar karpet untuk mereka duduk nanti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Zeyra And Her Clingy Boy (END)
Ficção AdolescenteMengandung bahasa kasar🚫 Zeyra Ruby Athalla. Seorang perempuan yang hidupnya tidak pernah bahagia. keluarga yang berantakan, persahabatan yang hancur dan percintaan yang tidak pernah berhasil, membuat dirinya menjadi gadis yang tak peduli sekitar...