"Woy! Kalian jadi kan traktir kita??" Saat Raga dan Zeyra baru sampai di motornya, sudah ada para teman-temannya yang sedang duduk di motor mereka berdua.
Zeyra memutar bola matanya malas. Sedangkan Raga tak memperdulikan mereka.
"Ck, iya. Kalian ngapain sih pada di motor gue? Gak ada tempat lain apa buat duduk?" Dengan malas, Zeyra menaiki motornya lalu menggunakan helm full face nya.
Mood seorang Zeyra tidak bisa di tebak, bisa bad kapan saja dan bisa happy kapan saja. Itu semua tidak ada yang tahu, Zeyra sendiri sekalipun.
"Loh, lohh. Sabar Zey sabarr, gue turun dulu anjir." Ucap Thea yang sudah kalang kabut saat Zeyra menaiki motornya, sedangkan dirinya tadi sedang duduk di jok belakang.
Tanpa mendengar ucapan Thea, ia menghidupkan motornya lalu menjalankannya dengan kecepatan diatas rata-rata.
"WOY ZEYRAA! ITU ANAK ORANG MAU DIBAWA KEMANA? HATI-HATI JANGAN NGEBUT ANJIR!!" Teriak Angel yang memiliki suara cempreng plus seperti toa.
"AYANG, PELAN-PELAN!!" Raga pun ikut berteriak saat melihat kekasihnya yang melesat jauh dalam waktu beberapa detik.
"HUAAAAA ZEYRAAAAA, GUE BELUM MAU MATI ANJIRRR. GUE BELUM KETEMU SAMA AYANG TAEHYUNG. KALO LO MAU MATI SENDIRI AJA AAAAA." Thea berteriak dijalanan membuat pengendara lain menoleh kearah mereka.
"DIEM GOBLOK. MALU DI LIHATIN ORANG!" Ucapan Zeyra terdengar samar di telinga Thea, mungkin karena terbawa angin. Sehingga gadis itu tak kunjung diam, dan itu membuat Zeyra kesal.
"ZEYRA GOBLOK!! LO GAK MIKIR APA NANTI KALO LO MATI TERUS RAGA GIMANA?? NANTI KALO DIA NIKAH SAMA CEWEK LAIN LO IKHLAS??!!" Teriakan Thea sangat mengganggu di gendang telinga Zeyra.
Dengan suasana hati yang tidak baik, terpaksa Zeyra memelankan kecepatan kendaraannya menjadi 30Km/jam.
"LO BISA DIEM GAK SIH? MALU TAU DILIHATIN ORANG!!"
Thea bernapas lega saat Zeyra mulai memelankan laju motornya. Ia memegangi dadanya sejenak lalu mengambil napas dalam-dalam.
"Haaaahhhh huhhhh. LAGIAN LO GAK BISA SANTAI SIH ANJIR. LO TAU GAK JANTUNG GUE BERASA TERBANG???" Tangan Thea memukul bahu kokoh milik sahabatnya yang ada di depannya. Bukannya merasa sakit, Zeyra malah mengancam sahabatnya itu sehingga dia berhenti memukul-mukul Zeyra.
"Diem atau lo, gue turunin disini?"
"Iya deh iya gue diem, tapi lo jangan ngebut kayak tadi dongg, nyawa gue berasa di ambang hidup dan mati ni." Perintah Thea tak digubris oleh gadis di hadapannya.
Zey mulai melajukan kendaraannya lagi. Semakin lama semakin ia menambah kecepatannya. Hal itu membuat Thea membaca semua doa yang ada dipikirannya sekarang. Jujur, ia baru pertama kali dibonceng dengan kecepatan exstra seperti itu.
Zey dan Thea sampai ditempat yang mereka tuju. Yaitu cafe Starshine. Cafe yang baru saja melakukan grand opening beberapa minggu yang lalu. Cafe nya bisa dibilang cukup elegan. Cat tembok yang berwarna putih, dan warna abu-abu di tiang-tiang lampu yang ada di dalam ruangan itu.
"Turun." Thea menuruti apa kata Zeyra. Dirinya turun dari atas sana lalu merapikan rambut serta seragamnya yang berantakan karena terpaan angin saat membonceng Zeyra.
"Wihh, cafe nya elegan banget. Cocok nih buat pacaran." Thea memasuki pintu lalu berjalan mencari tempat untuk ia dan teman-temannya tempati.
"Emang lo punya pacar?" Zey merasa Thea tak menjawab pertanyaannya.
Zeyra langsung mengikuti langkah sahabatnya yang tidak ada akhlak sama sekali. Sampai akhirnya mereka berdua menemukan tempat, dimana meja nya ada dua dan kursinya ada sepuluh. Karena tak ingin berpisah, Thea yang mempunyai ide cerdik pun melakukan aksinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Zeyra And Her Clingy Boy (END)
Fiksi RemajaMengandung bahasa kasar🚫 Zeyra Ruby Athalla. Seorang perempuan yang hidupnya tidak pernah bahagia. keluarga yang berantakan, persahabatan yang hancur dan percintaan yang tidak pernah berhasil, membuat dirinya menjadi gadis yang tak peduli sekitar...