[Zeyra&BigBaby] • 40

1.7K 94 8
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sakit, sangat sakit yang dirasakan Zeyra saat ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sakit, sangat sakit yang dirasakan Zeyra saat ini. Bisa-bisanya sahabat yang benar-benar ia percaya menghianatinya. Zey masih belum percaya dengan semua ini.

"Sorry Zey. Gue ga sengaja."

Zeyra tidak menanggapi ucapan maaf yang Debora lontarkan. Dirinya hanya masih fokus membaca chatan yang membuatnya sakit hati itu. Sebenarnya masih banyak sekali chatan-chatan yang lain. Tapi sekarang dirinya sudah tak sanggup untuk membacanya.

"Jadi bener dugaan gue kemarin waktu liat lo jalan sama Raga dan sama satu cewek lagi." Zey mengucapkan kalimat itu sambil mendongakan kepalanya, ia mencegah agar air matanya tak mengalir.

"Soal itu gue bisa jelasin. Dia Nara, adik gue. Waktu itu Nara ketemu sama Raga dan sama Raga di anggap adiknya sendiri, bundanya pun setuju. Pas gue ketemu sama Nara, dia ngenalin gue ke Raga. Dan disana lah gue sama dia mulai. Sorry Zey. Gue minta maaf banget sama lo." Debora menggengam tangan Zey, beharap gadis itu bisa memaafkannya.

"Gua kira lo ga setuju sama hubungan gue sama Raga gara-gara lo suka sama gue. Ternyata gue salah. Jujur gue kaget banget, dulu lo pernah ngajak gue pacaran berkali-kali ya gue pikir lo bener-bener suka sama gue sampe lo ga suka banget sama Raga. Tapi sekarang? Baru ketauan aslinya hahah. Makasih banyak loh sakitnya." Air mata gadis itu menetes membasahi pipinya yang cubby.

"Sorry Zey."

"Gapapa. Oh iya gue izin pulang ya." Zeyra langsung saja menyambar kuncinya yang ada di meja sebelahnya. Ia berlari kencang menuju motornya lalu menjauhi rumah sahabatnya. Ralat, calon mantan sahabat.

"ANJING KALIAN SEMUA!! CUKUP! GUA UDAH GA KUAT LAGI SAMA DUNIA INI!! CUKUP PAPA, BUNDA, ARCHE DAN SAHABAT SAHABAT LAMA GUE YANG BIKIN SAKIT. TAPI SEKARANG DEBORA SAMA RAGA JUGA IKUTAN ANJINGG." Zeyra menumpahkan semua isi hati nya di tempat biasa yang ia kunjungi jika sedang merasa sedih seperti sekarang.

"Jangan sia-sia in air mata lo cuma buat cowok brengsek kaya dia Zey."

Orang itu memeluk Zeyra dari belakang dan mencoba untuk menenangkannya.

"Hikss, gue capekk."

Zeyra And Her Clingy Boy (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang