[Zeyra&BigBaby] • 17

3.9K 241 2
                                    

"Udah enam hari Zeyra ga ada kabar, terus dia ga berangkat sekolah juga. Pas gue kerumahnya kemarin sepi." Ucap Raga seperti orang yang putus asa.

"Mungkin dia lagi pergi sama keluarganya makannya dia gak ada di rumah." Ujar Rigel yang sedang menenangkan Sahabatnya itu.

"Ya setidaknya dia ngabarin gue lah anjing!! kan dia punya handphone tuh, terus dia juga punya nomor gue. Masa ngabarin aja ga bisa." Sentak Raga dengan wajah yang terlihat emosi.

"Jangan emos dulu lah ga, coba lo tanya sama temen-temen Zeyra," Ucap Gara. Ia mengusap punggung sepupunya itu. Ia hanya takut nanti Raga menangis di roftop tiba-tiba lalu memberantaki isinya. Ia tahu karena dirinya sepupu Raga yang lumayan dekat.

Raga hanya diam saja, dirinya sedang merenungi kesalahannya seminggu lalu. Ia menyesal telah jujur kepada kekasihnya itu.

Gara mengangkat dagu seperti memberi isyarat untuk Rigel menghubungi teman-teman Zeyra agar pergi ke rooftop. Rigel segera menghubungi Yara, karena ia hanya mempunyai nomor WhatsApp perempuan itu.

Sepuluh menit berlalu, Angel dkk sudah sampai di roftop. Teman-teman Raga sudah bertanya tanya tentang Zeyra ke mereka tetapi hasilnya nihil, mereka juga tidak tahu keberadaan Zeyra.

"Lo ga ada nomor telpon mama atau papanya gitu?" Tanya Gara.

Angel dkk hanya menggelengkan kepala.

Raga tiba-tiba bersuara "dia tinggal sama om nya bukan sama mama papanya." Jelas Raga dengan tatapan yang kosong menatap jalanan yang ramai kendaraan berlalu lalang.

"Lo punya nomornya om nya gak ga?"

"Gak"

"Kita belum terlalu deket sama dia Gar, jadi kita ga tau apa apa tentang dia. Dia terlalu tertutup," lirih Angel. Zeyra memang tertutup kepada siapapun kecuali Raga. Ia tidak mau semua orang tahu bahwa dirinya tak sebahagia yang mereka lihat.

"Hm, tunggu aja dah nanti juga dia balik." Putus Daka lalu pergi meninggalkan mereka yang sedang kebingungan dengan sifat Daka yang tidak seperti biasanya.

"Abanggg jangan gitu dong, sakit tauu rambut aku!!!" Zeyra berteriak karena Zaiyan iseng mengikat rambut adiknya itu dengan ikatan yang sangat kencang.

"Hahha biarin," ledek nya.

"Woy bang, itu iketannya jangan kenceng kenceng anjing. Pasti kepalanya masi sakit habis di operasi kemarin itu." Zeyra tersenyum mengejek karena dibela oleh Zeyga.

"Halah udah enam hari pasti udah sembuh lah,"

"Sembuh matamu, sakit ini loh bang!!" Umpat Zeyra.

"Heh dek, your language!!!" Tegur Zaifan.

"Hehe i'm sorry brother."

Toktokok

FourZ memengok ke ambang pintu, terlihat dokter yang berawakan gagah, walaupun sudah berkepala 4 namun dia masih terlihat sangat muda.

"Permisi, boleh saya masuk?" Tanya sokter itu sembari tersenyum.

"Boleh dong dok." Jawab Zeyra dengan senyumnya.

"Zeyra hari ini sudah boleh pulang ya, tapi makannya harus dijaga, kalau bisa kopi nya dikurangin soalnya ga baik buat kesehatan kamu, jangan suka begadang juga, jangan makan pedes dulu, terus jangan sampai kamu kebanyakan pikiran nanti kepala kamu jadi sakit, bukan cuma kepala, tapi nanti kamu juga bisa sesek napas berkepanjangan." Ucap dokter itu panjang lebar.

"Siap dokter." Pak dokter hanya terkekeh melihat tingkah pasiennya yang satu ini.

"Kalo gitu saya permisi ya, mari."

Zeyra And Her Clingy Boy (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang