Hening, begitulah saat ini. Pagi-pagi buta Aksa sudah berkutik dengan buku-bukunya, hanya dia seorang dalam kelas. Masih pukul 06.00 wib, tapi dirinya sudah sampai di sekolah, terlampau rajin.
Sudah jalan satu pekan dirinya menjabat sebagai ketua kelas. Menurutnya, peran tersebut memang tidak mudah, baru tujuh hari saja sudah membuat pusing. Mengurus absensi, peralatan kelas, belum lagi disuruh-suruh wali kelas, dan hal rumit lainnya.
Satu soal lagi yang harus ia kerjakan sekarang karna nanti tugas hari kemarin harus dikumpulkan hari ini, gawat jika dirinya ketahuan tidak mengerjakan pr, harga diri sebagai ketua kelas, mau disimpan dimana.
5. Tentukan nilai suku banyak pada fungsi dengan cara substitusi berikut.
a. f(x) = x³-5x²+2x+1 untuk x= 0Matanya terfokus pada soal tersebut, dibacanya berulang kali untuk memikirkan rumus yang tepat dalam penyelesaiannya. Tak butuh waktu lama, jari jemarinya menggapai bolpoin yang ada tepat disampingnya tangannya, kemudian dengan yakin, ia menuliskan jawabannya.
Jawab:
a. f(x)= x³-5x²+2x+1 untuk x=0
f(0)= (0)³-5(0)²+2(0)+1
= 0-5(0)+0+1
=0-0+0+1=1
f(0)= 1"Oke finally! Beres juga." Aksa menutup bukunya, kemudian melihat jam tangannya, "baru jam enam, bisa kali tidur dulu bentar." Kondisinya tersebut membawa ia pada keputusan untuk terlelap. Tasnya ia pindahan ke atas meja, guna sebagai bantalan kepalanya, matanya mulai terpejam dan akhirnya ia pun tertidur.
Baru saja merasakan kenyamanan, belum sampai 10 menit, tiba-tiba dari luar kelas terdengar langkah kaki seperti sedang berlari. Iya, seorang cewek tiba-tiba masuk kelas, ia mendorong pintu kelas dengan kencang hingga menimbulkan bising, hal itu membuat Aksa terbangun.
"Ah akhirnya ni buku ada juga di sini. Gila lo ya, gue cariin lo kemana-mana, malah ada di meja guru, parah lo buku!" kalimat tersebut keluar begitu saja dari mulut Sisie, cewek yang barusan datang.
"Oy, jangan berisik, saya mau tidur," perintah Aksa. Sisie tampak kaget ada yang bersuara, dia baru menyadari jika ada orang yang duduk di kelasnya.
"Ya Allah Dyo, kaget baj*ngan, kirain setan yang ngomong. Lagian ngapain masih pagi banget udah datang coba?" Sisie mengelus dada, meminimalisir rasa kagetnya. Lantas dirinya langsung memasukkan buku tugasnya dalam tas.
"Sisie yang ngagetin saya duluan, main dorong-dorong pintu segala, gimana kalo saya jantungan?"
"Iya maaf, kan gue gatau kalo ada orang."
"Saya mau tidur, jangan ganggu." Sisie akhirnya terduduk dibangkunya, membiarkan Aksa kembali tertidur.
"Sa, nyontek tugas dong, gue belum ngerjain dan nanti harus dikumpulin, plis bantuin gue." Baru teringat, dia 'kan datang pagi-pagi untuk menyelesaikan pr-nya, sia-sia jika tidak dikerjakan.
Aksa tak menggubris, matanya tertutup rapat dan pura-pura tidak mendengar.
"AKSA DYO! PLISS LIAT TUGAS," mohon Sisie. Masih tidak menggubris, cewek yang mengenakan hoodie hitam itu menuju bangku Aksa, atensinya ingin memaksa.
Brak! meja tempat Aksa tertidur dipukul Sisie.
"Astaghfirullah Sie ... yaudah ambil silahkan ambil bukunya, salin semuanya, tapi jangan duduk di sini." Sisie tersenyum dan mengambil buku catatan Aksa, tanpa menurut perintah cowok bermata bulat itu, dirinya terduduk di sebelah Aksa dan mengeluarkan alat tulisnya.Waktu berlalu sudah setengah jam, tinggal satu soal terakhir yang harus ia catat. Sisie benar-benar fokus, sementara Aksa masih tertidur, untung saja teman-teman yang lain belum pada datang, Sisie masih bisa bernapas lega.
"Aksa, ini makasih contekannya, bukunya gue simpen di bawah meja, bangun woy bangun," bisik Sisie sambil menepuk-nepuk pundak cowok itu.
"Oh iya, gue bawa milo kotak, buat lo, ya. Sebagai ucapan terima kasih gue. Minum, jangan dibuang." Setelah mengucapkan itu, Sisie kembali ke bangkunya dan menyimpan tas. Dirinya memutuskan ke kantin, karena Vina sudah mengirim pesan padanya, menyuruh agar cewek itu menyusul ke kantin.

KAMU SEDANG MEMBACA
Kelas Baru ✅
Teen FictionAkibat ulah salah seorang siswi yang meminta pihak sekolah agar dirinya dipindah kelaskan bersama teman lamanya, membuat sosok Aksa Dyo Arion terpaksa ikut terjerat dalam perpindahan kelas baru. Alhasil semua siswa-siswi mendapat bangku baru dan men...