Vina sedang duduk di bangku sambil memainkan ponselnya, tak lupa gagang permen lollipop rasa stroberi selalu menggantung di mulutnya. Katanya, jika ia tak makan permen, lidahnya terasa pahit. Zahra yang baru datang itu langsung menyambar permen yang tersisa di atas meja milik Vina, lalu ia membukanya dan langsung memakannya. Yang punya permen langsung mendongak menatap Zahra, lalu cibiran pun terlontar. "Zahra apa-apaan sih? Maen ambil aja barang orang, itu stok gue satu-satunya plis, malah lo makan ah!" Pencuri itu hanya tertawa dan tak merasa bersalah.
"Hahahah, maaf Vina, ya lagian lo fokus banget sama HP, ada apa sih? Punya pacar ngga, yang chat lo juga pasti gaada. Terus lo sibuk apaan sama HP? Hahaha," ledek Zahra sembari menyuruh Vina geser posisi duduknya.
"Idih idih, dikira yang punya pacar doang yang boleh sibuk sama HP? Yang jomblo ga boleh emang? Lagian gue lagi baca webtoon, ya pasti fokuslah," jawab Vina sambil mengerlingkan matanya. Zahra itu manusia super nyebelin, omongannya gak dijaga, dikira ngga sakit hati apa? Membela diri dibalik kata 'becanda' itu ngga lucu, mental orang beda-beda. Giliran diseriusin, bilangnya baperan, kalo didiemin, yang ada makin ngelunjak. Manusia kok begitu ya? Tapi saya juga kan manusia.
Begitu sepertinya stempel sudut pandang orang-orang terhadap Zahra, termasuk Vina. Ya ... ceweknya Altha itu emang lemes mulutnya, kadang-kadang Vina pengen nabok dia, tapi sebenernya Zahra itu baik kok, sampai-sampai Vania ngemis buat minta temenan sama Zahra lagi, 'kan?
Iya, kita ngga boleh nilai orang gitu aja. Kita gatau seluruhnya, bagian-bagian yang ditampilkan mungkin itu memang boleh diperlihatkan dengan tujuan 'ini ciri khas gue'. Iya, Zahra begitu orangnya, seisi kelas juga tahu jika cewek itu sompral, hobby-nya roasting orang. Giliran di -roasting balik malah marah. Gini nih, kalo makan langsung ke sistem ekskresi, ngga melalui jalur yang tepat dulu.
"Ngapain duduk di sini? Padahal tempat Vania kosong. Lo harusnya di sana, Ra, dia kan bukannya temen lama lo, ya?"
Zahra menggeleng kuat sambil bergidik, malas jika membahas Vania. "Gak usah bahas-bahas orang lain napa? Gue di sini numpang bentaran doang sampe jam masuk. Gak boleh emang? Lagian Sisie juga belum dateng. Kemana ya dia?"
Vina baru teringat perihal temannya itu, benar juga, Sisie sampai sekarang belum menunjukkan diri, biasanya dia sering paling awal, tapi sekarang sudah hampir jam setengah delapan, belum juga datang.
"Ngga tau, semalem gue chat, tapi gak dibales. Ga heran sih, ngartis dia mah. Sangat amat slow respon. Paling bentar lagi juga dateng, tunggu aja."
"Hahahah gitu ya? Sama kayak si Aksa anjir, gue nyuruh urgent balas chat, sampe sekarang ngga dibales-bales. Mereka serasi sih kalo pacaran." Vina hanya menimpali seadanya karna ia menikmati episode terbaru dari webtoon kesukaannya.
"Ra, gue tuh heran sejak awal deh. Kenapa sih lo tuh kalo dideketin Vania kok menghindaaaaarrrr mulu, padahal kan dia tuh keliatannya lemah lembut, cantik lagi, orang kaya pula. Kek kenapa gitu lho? Apa yang salah dari dia?"
Pertanyaan Vina tersebut membuat Zahra menghela napasnya. "Keliatannya kan? Ya cuma itu yang lo tau. Gue nih temen lamanya, ya gue gak suka lah temenan sama dia karna gue udah tau dia gimana orangnya. Kek lo pernah gak sih kasian sama orang yang dijauhin temen-temennya, terus pas lo kenal, ternyata emang orangnya yang problematik," terang Zahra dengan nada serius. Vina tampak mengangguk-angguk mencerna omongan Zahra, pasalnya, memang perasaan itu yang relate terhadap Vania.
"Jadi dia itu sumber masalahnya ya?" tanya Vina meyakinkan.
BRAK!!
"NAH! ITU LO TAU!" jawab Zahra sambil berdiri dan meninggalkan bangkunya. "Dah ah, waktunya gue pindah. Makasih permennya Vina hahaha. Besok bawa lagi ya? Gue bakal palak lo tiap hari," ucap Zahra sambil keluar kelas. Cewek yang mengagumi sosok Gusri itu hanya mendecak sebal kemudian melanjutkan aktifitasnya, membaca webtoon, sebelum guru datang.

KAMU SEDANG MEMBACA
Kelas Baru ✅
Fiksi RemajaAkibat ulah salah seorang siswi yang meminta pihak sekolah agar dirinya dipindah kelaskan bersama teman lamanya, membuat sosok Aksa Dyo Arion terpaksa ikut terjerat dalam perpindahan kelas baru. Alhasil semua siswa-siswi mendapat bangku baru dan men...