MWO | 13

65.3K 1.9K 85
                                    

HALLOOOO GUYSS!! SORE><

votmen nya yaaa💋
⚠️⚠️⚠️⚠️

—————

"Lalu kenapa dikecup?" Jonathan menatap istrinya dengan tatapan sulit diartikan. Tetapi dapat dilihat jelas bahwa ia seperti sedang menahan sesuatu.

Sheva hanya menatap polos suaminya. Gadis itu menggeleng. "Gapapa pengen aja. Wangi mas enak. Aku suka." Sheva menenggelamkan wajahnya di leher Jonathan. Memberikan banyak kecupan kecil di leher laki-laki itu sampai rahang Jonathan.

"Arghh.." Jonathan menggeram lirih. Menggigit bibirnya menahan suara yang ingin keluar dari bibirnya.

Laki-laki itu menarik istrinya ke dalam pelukannya. Agar istrinya tidak bertindak lebih jauh dan semakin menyiksa adik kecilnya. Berusaha meredam adiknya yang masih menegang karena Sheva.

"Mas kenapa gigit bibir gitu? Lagi nahan sesuatu?" tanya Sheva mendongakkan kepalanya. Khawatir dengan suaminya yang terlihat kesakitan.

Jonathan menggeleng. "Engga. Mas cuma kegelian kamu cium leher mas."

Sheva manggut-manggut. "Ih ini apa mas? Kok keras gini." Sheva menggerak-gerakkan kakinya—yang berada di antara kaki Jonathan—naik turun hingga menimpa sesuatu keras yang berada di bawah perut Jonathan.

"Ini apaaa...."

Jonathan memejamkan matanya. Bibirnya ia gigit kuat. Kaki mungil istrinya ini sangat menyiksa dirinya.

"Sayang jangan digituin aduh."

"Emang kenapa?" Bukannya berhenti Sheva justru memberingsut turun dan menggapai sesuatu yang menonjol di balik celana Jonathan.

"Jangan sayang!" Jonathan menarik tangan Sheva yang sudah sempat memegang adiknya. Mendekap kembali tubuh gadis itu.

"Aku baru mau pegang loh." ucap Sheva dengan nada sedih.

"Gaboleh ya." Jonathan mengecup puncak kepala Sheva. Mengusap punggung gadis itu.

"Emang itu apa? Kok keras banget."

"Itu botol. Mas bawa botol." Jawaban agak bodoh tetapi lebih baik daripada tidak ada alibi sama sekali.

"Botol apa kok keras banget kayak batu?"

Milik Jonathan semakin tegang dan mengeras. Bibir mungil istrinya yang terus bertanya seperti menambah kesengsaraan baginya.

"Iya makanya jangan dipegang. Botolnya makin keras kalo dipegang. Apalagi dipegang cewe." Alasan bodoh kedua yang dilontarkan Jonathan. Otaknya seperti tidak berfungsi dengan baik. Mampet.

"Ih aneh banget. Emang ada ya botol begitu?"

"Ada ini. Botol mas."

"Biar botolnya ga makin keras kaki kamu diem ya," ucap Jonathan.

Sheva langsung menghentikan gerakan kakinya. Bahkan tubuhnya langsung ia buat seperti patung. Tidak bergerak sama sekali. Tetapi tidak dengan jari-jari mungilnya.

Gadis itu menggerak-gerakkan tangannya di dada Jonathan. Menggambar sesuatu yang tidak berpola di dada bidang suaminya itu.

"Mas geli?" tanya Sheva.

Jonathan menggeleng.

"Enak?" Sheva kembali bertanya.

Jonathan menggeleng untuk kedua kalinya.

"Trus apa dongg..." Sheva mengerucutkan bibirnya kesal. Suaminya sangat menyebalkan.

Laki-laki dewasa itu tergelak. Mengecup lalu menggigit kecil hidung istrinya. "Istri mas gemes banget."

Married with Om om [ END|SUDAH TERSEDIA S2 ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang