votmen👹
koreksi kalau ada yang salah ya😗
—————
Hari ini Sheva dan Jonathan berencana untuk ke rumah sakit. Waktunya memeriksakan kandungan Sheva yang sudah menginjak tiga puluh tujuh minggu. Artinya kurang lebih dalam tiga minggu lagi wanita itu akan melahirkan. Menurut perkiraan Kenzo.
Jonathan merangkul bahu istrinya saat mereka memasuki area rumah sakit. Ia dengan khusus dan memaksa sudah meminta Kenzo untuk menjadi dokter yang memeriksa Sheva. Selain Kenzo adalah temannya, laki-laki itu juga dokter terbaik di rumah sakit ini.
Mereka diarahkan oleh seorang perawat yang sudah mengenal mereka dengan baik. Pasien VVIP dokter Kenzo. Pemilik perusahaan High Company.
"Mari pak, bu, silakan masuk. Pak Kenzo sudah menunggu di dalam." ucapan perawat itu diangguki Sheva dengan senyuman.
Keduanya masuk ke dalam ruangan yang didominasi warna putih. Ruangan yang terkesan mewah mengingat Kenzo adalah dokter eksklusif. Ada papan nama di atas meja bertuliskan nama Kenzo. Sedangkan si pemilik nama sedang membaca entah buku atau apalah itu sembari duduk di kursinya.
"Dok, buruan periksa istri saya." ucap Jonathan santai sambil duduk di kursi sebelum dipersilakan. Tangannya menarik Sheva agar duduk juga.
Kenzo memutar bola matanya malas sambil meletakkan buku bacaannya. Menatap bergantian pasangan di depannya. Si perempuan tersenyum manis sambil mengangguk sedangkan si laki-laki menatapnya dengan tatapan diktatornya.
"Ga ada sopan-sopannya lo jadi orang." sindir Kenzo. Yang disindir hanya mengedikkan bahunya acuh.
Walaupun begitu Kenzo tetap berdiri menggiring Sheva agar berbaring di ranjang yang sudah disediakan. Jonathan setia mendampingi istrinya itu. Memegangi tangannya seolah Sheva akan lahiran sekarang.
Kenzo mengambil sebuah tube yang berisi gel, lalu mengoleskannya ke perut Sheva yang semakin hari semakin membesar. Menandakan janin di dalam sana tumbuh dengan baik.
Setelah gel itu merata ke seluruh bagian perut Sheva, Kenzo mengambil sebuah alat untuk mengecek kandungan Sheva. Laki-laki itu menempelkan alat tersebut ke perut wanita di depannya itu. Langsung terlihat di layar monitor bagaimana keadaan di dalam perut istri Jonathan itu.
Ada sebuah gumpalan yang mulai berbentuk manusia. Jempolnya seperti dihisap oleh mulut kecil yang terlihat terbuka. Juga kaki kecilnya yang bergerak-gerak. Terlihat sudah ada helai rambut yang tumbuh di kepala janin.
Senyum Jonathan dan Sheva mengembang melihat buah hati mereka yang semakin hari semakin berkembang. Jonathan mengecup punggung tangan istrinya juga kening wanita itu.
"Lo mau tau kaga jenis kelamin anak lo?" tanya Kenzo.
Jonathan menggeleng. "Ntar aja pas lahiran biar surprise. Iya kan sayang?" Sheva mengangguk mengiyakan. Ia setuju dengan suaminya.
"Yaudah. Sekarang gue siapin dulu vitamin buat Sheva ga gampang lemes dan biar ga gampang mual." Kenzo meninggalkan pasangan suami-istri itu menuju mejanya. Menuliskan beberapa vitamin dalam secarik kertas lalu menyerahkannya pada perawat agar ditebuskan di apotek.
Memang beda perlakuan kepada pasien VVIP alias jalur orang dalam. Jonathan tidak banyak direpotkan harus menebus obat atau membayar biaya pemeriksaan. Karena rumah sakit ini salah satu dari miliknya.
Okang raya guys.
Sheva bangkit dari tidurnya dibantu sang suami. Jonathan memegangi tangannya saat wanita itu akan turun dari ranjang sampai kembali duduk di kursi yang mereka duduki tadi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Married with Om om [ END|SUDAH TERSEDIA S2 ]
Romance[CERITA INI HANYA UNTUK YANG UDAH PERNAH BACA DAN MAU BACA ULANG. BUAT PEMBACA BARU DISARANKAN GA USAH BACA. AKU MALES NGASIH WARNING MULU] Kisah klasik tentang perjodohan. ⚠️ ADA BEBERAPA PART YANG MENGANDUNG KONTEN DEWASA ⚠️ Gimana pendapat kalian...