MWO | 57

34.3K 747 9
                                        

votmen👹

kasih tau ya klo ada yg salah, soalnya aku nulis ini berdasarkan imajinasi dan mencari bentuk nyatanya di internet😉

E N J O Y
—————

Hanya tiga hari Sheva dan bayinya harus menjalani perawatan di rumah sakit. Setelah sudah membaik, keduanya diperbolehkan pulang.

Walaupun begitu, Jonathan tetap memanggil Kenzo dan dua perawat untuk memeriksa keadaan istri dan anaknya seminggu sekali. Dan baru berhenti saat putranya menginjak usia empat bulan.

Semenjak pulangnya Sheva dan buah hati mereka ke rumah, terhitung sudah enam bulan, Jonathan sama sekali tak beranjak dari kamar. Laki-laki itu bahkan selalu mengatakan "nanti, nanti" kalau disuruh makan. Alasannya masih ingin bersama putranya.

"Mas, makan dulu. Prince biar bobo." ucap Sheva memanggil suaminya yang seperti batu, tetap diam di sebelah box bayi. Wanita itu sudah lincah seperti biasanya walau sering kali Jonathan melarangnya untuk jangan terlalu beraktivitas dulu.

Oh iya, Prince adalah nama putra pasangan itu. Prince J. Prawira. Dua nama belakangnya diambil dari nama sang ayah. Motivasi Jonathan memberikan nama tersebut sangatlah simpel. Selain karena Prince atau pangeran adalah sebutan untuk putra dari raja dan ratu—dirinya dan Sheva—ia juga ingin putranya ini kelak menjadi pemimpin yang bijaksana untuk menggantikannya dan memiliki wajah tampan seperti pangeran.

Walaupun namanya bukan Prince kalo anak gue mah tetep aja ganteng. Orang tuanya aja ganteng sama cantik. #suarahatibapakjonathan.

Kembali lagi pada Jonathan yang tengah disuruh istrinya untuk makan, laki-laki itu akhirnya bangkit dari duduknya dan menuju dapur menghampiri istrinya.

"Masak apa, sayang?" Pertanyaan yang biasa dilontarkan ketika menyentuh dapur. Ia mendudukkan dirinya di kursi sembari menunggu istrinya menyiapkan makanan.

Sheva menghidangkan sup buatannya di mangkok putih. Menyodorkannya kepada sang suami.

Tanpa meniup dulu Jonathan langsung menyendok dan menyeruput kuah sup tanpa merasa kepanasan seperti debus. Ia ingin segera menghabiskan makanannya dan kembali bersama sang putra.

"Astaga, pelan-pelan aja mas." Sheva memperingati suaminya itu. Tetapi tidak diindahkan oleh Jonathan. Sebelum akhirnya laki-laki tersedak kuah yang salah masuk saluran.

"Uhuk! Uhuk!" Dengan sigap Sheva memberikan minum kepada suaminya. Jonathan langsung menenggak habis hingga hanya tersisa gelasnya saja.

"Kan kan, dibilangin suruh pelan-pelan juga."

"Mas mau main sama Prince, yang."

"Kan Prince nya juga lagi tidur, mas."

Jonathan mengerucutkan bibirnya kesal. Padahal ia hanya ingin bermain dengan putranya kenapa harus dicegah sih?!

"Mas tidur juga sana." ucap Sheva menyuruh Jonathan. Wanita itu membereskan mangkok, piring dan gelas yang digunakan Jonathan lalu mencucinya. Ia sudah makan terlebih dahulu tadi. Sebelum Jonathan turun.

"Temenin yuk. Kan udah lama mas ga ditemenin kamu." Sheva memutar bola matanya malas. Bayi kecilnya sudah tidur kini gantian bayi besarnya yang merengek.

Meskipun demikian, ia tetap mengangguk dan menyuruh Jonathan ke kamar terlebih dahulu untuk menunggunya. Jonathan si keras kepala menolak. Laki-laki itu ingin membantu istrinya mencuci piring terlebih dahulu sebelum tidur bersama Sheva.

Piring-piring kotor sudah bersih mengkilap. Pasangan itu juga sudah berbaring di atas kasur dengan posisi sang suami yang berada lebih rendah dari sang istri.

Married with Om om [ END|SUDAH TERSEDIA S2 ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang