OMGGG!!!! Is dis true!? I got 10 thousand readers😵😞😭💋💗 I CAN'T BELIEVE ITTT👀
THANK YOU GUYSSS😲😲😲
🔔 special update for y'all
—————
Pagi harinya, Sheva membuka mata terlebih dahulu. Ia menggeliat. Tangan Jonathan masih setia nangkring di pinggangnya. Tidak melonggar sedikit pun sejak tadi malam.
Gadis itu melepas lilitan tangan suaminya. Berdiri, masuk ke kamar mandi, memilih membasuh tubuhnya terlebih dahulu. Selesai membasahi dirinya, Sheva keluar dari kamar mandi, memakai pakaiannya.
Jonathan masih terlelap. Mata yang biasanya menatap tajam kepada siapapun itu terpejam sempurna. Tidak terlihat mesum dan menyebalkan jika sedang tertidur seperti ini. Justru terlihat polos dan menggemaskan dengan tubuh besar yang meringkuk dengan piyama warna base putih berhiaskan garis-garis berwarna pastel.
Piyama yang dibelikan Sheva.
Menghampiri suaminya yang masih memejam, Sheva menepuk lembut bahu Jonathan. Menggoyangkannya sesekali.
"Mas bangun yuk, udah siang nih." Sesekali ia tepuk pipi suaminya. Menusuk-nusuknya.
"Jam berapa?" Bibir Jonathan bertanya meski mata laki-laki itu masih memejam. Seolah ada lem kuat yang tumpah di sana.
"Jam 6 kurang 17 menit."
Jonathan hanya mengangguk-angguk. Melanjutkan tidurnya.
"Bangun mas!!" Sheva mulai menarik-narik kaki suaminya agar mau beranjak dari tempat tidur. Kesal, sedari tadi ia diabaikan.
"Mas masih ngantuk sayang." Dasar Jonathan. Bukannya bangun dan mandi agar terasa segar, ia justru menuruti rasa kantuknya. Menutupi wajahnya dengan selimut tebal.
"Di bawah rame banget loh mas. Udah ada banyak orang kerja. Masa mas, anaknya tuan rumah, malah ngebo di sini. Apa kata orang-orang mas?" Gadis tujuh belas tahun itu berucap lebay. Walaupun begitu ucapannya ada benarnya.
"Hmm." Menyebalkan. Sangat menyebalkan. Gumaman tidak jelas didapatkan Sheva sebagai jawaban.
Angkat tangan. Menyerahlah.
Ia mendengus, memilih meninggalkan suaminya setelah meninggalkan pesan: "Aku ke bawah dulu, mau bantu-bantu. Mas jangan lupa mandi."
Sheva melangkah meninggalkan kamar suaminya. Menuruni tangga, melihat mama mertuanya sedang berada di dapur ia pun menghampirinya.
"Pagi ma. Ada yang bisa aku bantu?"
"Pagi cantik. Mama udah selesai masaknya dari tadi. Dibantu beberapa maid." Seta tersenyum ke arah menantunya itu.
"Aduh maaf ya ma. Aku bangunnya kesiangan." Gadis itu merasa bersalah tidak bangun lebih pagi. Ia merutuki suaminya yang mengganggu waktu tidurnya semalam.
"Jonathan masih tidur?" Pertanyaan baru terlontar dari bibir Seta. Menanyakan keberadaan putra semata wayangnya yang tak terlihat.
Menantunya itu hanya mengangguk. Tangan gadis di sebelahnya membantu ia membuat minuman untuk orang-orang yang datang membantu.
"Biar aku aja ma yang bawa. Ini mau dikasihin ke siapa?" Sheva berujar sambil mengambil alih nampan dari tangan mama mertuanya.
"Ini dikasih ke tetangga yang bantu di luar." Tangan kanan Seta menunjuk segerombolan ibu-ibu yang tengah memasak di dapur dadakan di luar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married with Om om [ END|SUDAH TERSEDIA S2 ]
Romance[CERITA INI HANYA UNTUK YANG UDAH PERNAH BACA DAN MAU BACA ULANG. BUAT PEMBACA BARU DISARANKAN GA USAH BACA. AKU MALES NGASIH WARNING MULU] Kisah klasik tentang perjodohan. ⚠️ ADA BEBERAPA PART YANG MENGANDUNG KONTEN DEWASA ⚠️ Gimana pendapat kalian...