MWO | 33

45.2K 1.1K 0
                                    

waww udah hampir 16k yang baca🤩

GOOD JOB GUYSS!! love yaaa👹🔥💓

—————

Seperti biasa, Sheva yang bangun terlebih dahulu dibanding Jonathan. Dadanya terasa sakit dan perih sebab laki-laki tak berhenti menghisapnya sejak semalam.

Beruntung, satu jam yang lalu ia terbangun sehingga bisa melepaskan hisapan mulut bayi besarnya itu dari buah dadanya.

Sheva memutuskan untuk mandi terlebih dahulu sebelum akhirnya membangunkan Jonathan yang masih bergelung di bawah selimut.

"Mas, bangun." Tangan gadis itu menepuk-nepuk lengan Jonathan. Tetapi bukannya bangun, laki-laki itu malah menyamankan posisi tidurnya. Seolah-olah tepukan Sheva pada lengannya adalah tepukan yang meninabobokannya.

Istri Jonathan itu geleng-geleng. "Selalu aja gini kalo dibangunin. Emang harus diancem dulu baru mau bangun."

"Mas kalo ga bangun, ga boleh kayak semalem. Jangan deket-deket aku." Sheva mulai mengeluarkan ancaman saktinya. Apalagi kini ia mulai mempunyai sesuatu yang bisa digunakan untuk mengancam Jonathan.

Entah karena suaranya kurang kuat sehingga gagal menarik Jonathan dari alam mimpinya, atau memang ancamannya yang tidak berpengaruh, Jonathan tetap terlelap di atas kasur.

"Mas, nanti ketinggalan kereta, hih!"

"Hoam, kenapa sih sayang? Kamu bawel banget pagi-pagi gini." Dengan santainya Jonathan menguap dan meregangkan tubuhnya. Barulah matanya terbuka dan mendapati sang istri tengah berkacak pinggang.

"Mas!! Ini tuh udah jam setengah tujuh! Nanti kalo ketinggalan kereta gimana?! Mau jalan kaki?"

Tanpa sempat mengecek jam dinding dulu, Jonathan langsung berlari tunggang langgang masuk ke kamar mandi. Secepat mungkin menyegarkan tubuhnya.

Bahkan ia sampai lupa membawa handuk sehingga Sheva yang membawakannya ke kamar mandi. Tidak sampai masuk ke dalam kok, hanya lewat celah pintu.

"Ayo sayang, cepet!" Jonathan keluar kamar mandi dengan tergesa. Tangannya meraih satu set pakaian yang sudah disiapkan sang istri. Tanpa canggung memakainya di depan gadis itu.

"Ayo kemana?"

"Naik kereta lah. Nanti telat."

"Keretanya masih sejam lagi."

Air muka Jonathan yang semula panik langsung berubah. Datar seperti triplek perumahan. Matanya menatap malas sang istri yang tengah menahan senyum.

"Tega ya kamu udah boongin mas." Laki-laki itu berjalan ke arah sofa dan menjatuhkan tubuhnya di sana. Telungkup dengan wajah tenggelam di bantal.

Sheva hanya melirik sekilas suaminya itu sambil melanjutkan melipat selimut yang sudah berserakan karena ulah suaminya.

Walaupun di hotel ada petugas kebersihan, ia tetap lebih senang merapikannya sendiri. Justru gadis itu merasa tidak nyaman jika ada orang lain masuk ke dalam kamarnya yang bersifat pribadi.

"Abis ini turun, sarapan mas. Tidurnya yang bener jangan kayak gitu nanti bajunya kusut lagi." Jonathan langsung bangkit dan duduk seperti biasa.

Tangan laki-laki itu menggapai majalah yang baru saja ditaruh istrinya di atas meja. Majalah yang pada bagian sampulnya ada tulisan menggunakan bahasa China.

Ya, majalah yang sama dengan yang dibaca Sheva semalam. Bukan yang pertama, tetapi yang membuat gadis itu sampai jantungan dan kepikiran.

Jonathan membolak-balikkan setiap halaman majalah itu. Hanya melihatnya sekilas tanpa bermaksud mengamati bahkan membayangkan.

Married with Om om [ END|SUDAH TERSEDIA S2 ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang