MWO | 38

41.9K 1.3K 4
                                    

👹⚠️

—————

Harapan mereka untuk bisa berbulan madu di Prancis selama minggu gagal. Juga rencana untuk menikmati indahnya ladang bunga tulip dan rumah-rumah berkincir di Belanda mereka batalkan.

Sebab nenek Jonathan sudah menghubungi laki-laki itu dan menyuruhnya agar segera datang ke Amerika. Menjenguk nenek tercintanya yang sudah sangat rindu kepada sang cucu.

Pesawat sudah mendarat. Supir keluarga suruhan nenek Jonathan sudah menunggu keduanya. Membantu membawa oleh-oleh yang dibawa pasangan itu untuk nenek Jonathan, dan memasukkannya ke dalam mobil.

Chicago siang hari lumayan padat. Panasnya udara Amerika menyentuh kulit dan siap membakar siapapun.

Rumah mewah dengan halaman luas menjadi tujuan mobil sedan mahal itu. Sheva dan Jonathan turun kala pak supir sudah memberhentikan mobilnya di halaman rumah. Keduanya tak lupa membawa serta oleh-oleh yang dibawa langsung dari Prancis.

Keadaan rumah nenek Jonathan sangatlah sepi. Tidak ada aktivitas berarti dari rumah bercat putih itu. Jonathan langsung nyelonong masuk sambil menggandeng Sheva.

"Omaa!!" panggil Jonathan karena tak menemukan neneknya di setiap sudut rumah.

"Jangan teriak-teriak mas, mending tanya orang aja Oma mas di mana." Sheva memberi saran. Jonathan mengangguk, meninggalkan istrinya menuju dapur untuk bertanya kepada pembantu.

Sheva mengamati ruang tamu rumah nenek Jonathan. Simpel. Hanya ada dinding putih dengan wallpaper bunga-bunga merambat pada salah satu sisi. Foto-foto dalam bingkai dipaku membentuk komposisi cantik. Ada foto Jonathan saat dulu masih tinggal di Amerika. Bersama nenek dan kedua orang tuanya.

"Liatin apa?" tanya Jonathan dari arah belakang istrinya. Tangannya merengkuh pinggang ramping Sheva.

"Foto mas. Lucu waktu masih kecil."

Jonathan tersenyum bangga. "Iya dong. Sekarang aja masih lucu. Cuma ada tambahan hot dan menggoda." Laki-laki itu mengedipkan sebelah matanya, membuat Sheva bergidik.

"Jangan geli ya, cantik. Cucu Oma yang satu ini emang menggelikan." Suara wanita tua terdengar dari belakang keduanya. Wanita tua itu terkekeh di akhir kalimatnya.

Sheva dan Jonathan membalikkan badan mereka. Dan tampaklah, nenek Jonathan yang sedang membawa nampan berisi minuman. Wanita tua itu tersenyum ke arah keduanya.

"Oma kok gitu sih. Jahat banget ngejelekin aku di depan istri aku sendiri. Kalo dia ilfeel gimana."

Nenek Jonathan itu hanya terkekeh. Melangkahkan kakinya mendekati pasangan itu. Pandangannya tertuju pada gadis mungil yang berada di sebelah cucunya.

"Istri Jonathan?" tanya nenek Jonathan.

Sheva mengangguk. "Iya, nek." Gadis itu menunjukkan senyum terbaiknya.

"Panggil Oma aja." ucap Oma. Sheva mengangguk-angguk paham.

Nenek Jonathan masih terlihat muda. Walaupun rambutnya yang dipotong pendek itu ada beberapa helai yang berwarna abu-abu tetapi wanita tua itu masih gesit bergerak.l

Mereka berdua menikmati minuman yang dibuatkan nenek Jonathan sebelum akhirnya menyantap makan siang bersama di meja makanan.

Denting garpu dan sendok yang beradu dengan piring menggema di seluruh meja makan. Menambah ramai suasana yang sudah berisik.

"Oma ngapain sih nyuruh aku buru-buru ke sini. Kan jadi gagal buat bayinya. Emang Oma ga mau cucu lagi?" Jonathan berucap dengan mulut yang penuh dengan makanan. Menyebabkan bibirnya monyong dan pipinya menggembung.

Married with Om om [ END|SUDAH TERSEDIA S2 ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang