"Katanya, Kak Chan suka bercocok tanam. Tapi kok di kamar terus?"
«A.L.F.A.B.E.T»
Sabtu pagi emang enak kalau duduk santai sambil ngopi. Biasanya bapak-bapak yang lagi libur kerja yang suka lakuin itu. Tapi, beda lagi sama anak mudanya. Sabtu pagi buat duduk santai bukan sambil ngopi, tapi sambil nyo-
"AAAAAAAA!! MAMAAAA!!"
-lot manggil mamanya. Ini si tupai kenapa lagi, dah? Pagi-pagi udah teriak-teriak.
Brakk!
"Kenapa, sayang?!" Berkat teriakannya Jisung, nih. Tante Jihan sampe datang ke kamarnya sambil bawa spatula. Tadi lagi asik masak buat sarapan, malah si tupai teriak kenceng. Kalang kabut Tante Jihan buat matiin kompor terus samperin anaknya.
"Mama! Ada kecoa!"
"Mana?! Mana?!"
Ini Tante Jihan bukan nolongin si tupai, malah ikutan naik ke atas kasur sambil melukin Jisung. Sama-sama takut kecoa ternyata ibu dan anak ini, pemirsa.
"Ih! Mama kok ikutan naik, sih?! Itu kecoanya di usir dulu!" Kalau udah panik, Jisung bakal ngegas terus ngomongnya. Sekalipun yang di ajak ngomong itu deket.
"Mama juga takut, Jisung! Enggak berani! Geli, ih!"
Tante Jihan makin erat meluk Jisung yang lagi selimutan. Mana selimut warna ijo dipake nutupin kepala. Curiga kalau Jisung tadinya mau cosplay jadi jajan lemper.
"Terus gimana, ma? Jiji juga takut!"
"Mama juga enggak tau! Kamu tadi kenapa enggak bilang dulu kalau ada kecoa? Kan, mama enggak perlu masuk kamar kamu!"
"Mama enggak tanya Jiji dulu tadi!"
Bukan cari cara, malah saling ngegas. Emang ibu dan anak. Enggak perlu heran, wajarin aja.
"Mama sama Jiji, baik?"
Semua langsung noleh waktu denger suara berat itu. Bukan hantu, kok, itu Felix. Ternyata Jisung tadi lagi video call rutin pagi hari sama Felix. Taunya malah dapet tamu tak di undang, si bapak kecoa yang tiba-tiba mode terbang. Terjadilah panic attack tadi.
"Licie..." Jisung udah melas banget mukanya. Udah mau nangis itu si tupai. Mana posisi bapak kecoa enggak terdeteksi lagi dimana.
"Felix, tolongin mama. Usirin kecoanya, ya?" mohon Tante Jihan.
"Tapi, ma... Licie kan juga takut sama kecoa." Felix meluk badannya sambil masang muka takut.
Lagian ya, mau nolongin gimana sih, Fel? Situnya kan di hp, enggak di kamar Jisung dalam kondisi nyata.
"Terus gimana, maa?" Jisung udah mau nangis aja. Dia dari tadi celingukan coba buat cari posisi si bapak kecoa. Tapi, enggak keliatan juga. Kan makin was-was kalau tiba-tiba terbang.
"Teriak aja ya, Sung? Siapa tau ada malaikat ganteng yang lewat, terus nolongin kita." Ada-ada aja tante yang satu ini. Mana ada malaikat ganteng lewat, tan?
"Oke, ma." Malah di oke in sama si tupai. Dahlah, terserah mereka aja.
"Mama itung, ya? Satu..."
"Tiga..."
"Dua dulu!"
"Ih, mama! Jiji kaget!" protes Jisung sambil manyunin bibirnya. Entar kalau sampe itu bibir di cium sama bapak kecoa, enggak tanggung jawab ya, Sung?
KAMU SEDANG MEMBACA
ALFABET || MINSUNG
Fanfiction[WARN! BXB!] [SELESAI] ALFABET itu ada dua puluh enam. Dan di dua puluh enam ALFABET itu tersimpan cerita antara Jisung dan tetangganya, Minho. Staring: Han Jisung Lee Minho Start: 20220212 End: 20220827 -Nakala