14. N untuk 'Namanya Jiwon'

710 88 27
                                    

"Katanya temen dari kecil. Tapi, kenapa yang Jiji liat enggak kaya gitu?"
















«A.L.F.A.B.E.T»
















"Ji, bangun."

Jisung ngegeliat geli waktu telinganya di usap pelan. Dia masih ngantuk banget dan pengen tidur. Tapi enggak tau siapa ini malah bangunin dia. Dari suaranya sih, Jisung tau kalau ini si Minho. Siapa lagi coba?

"Ji, bangun, dong. Ntar telat lo sekolahnya." Minho bangunin Jisung udah kaya bangunin batu. Susah.

"Bentar lagi, kak. Masih ngantuk." rengek Jisung.

"Enggak. Sekarang bangun, Ji. Felix pasti marah kalau tau lo belum bangun." Minho coba ngasih ancaman sambil bawa-bawa Felix. Siapa tau kan si tupai langsung nurut.

"Licie juga masih tidur, kok. Kalau dia belum telfon jam segini, itu artinya Licie masih tidur. Biarin Jiji tidur lagi, sebentar aja ya, kak." mohon Jisung, masih setia merem. Dia enggak mau buka mata. Alesannya sih masih ngantuk.

"Ji,"

"Aa, Kak Ino. Sebentar aja yayayayaya?" mohon Jisung sambil beringsut ke deket Minho yang duduk di tepi kasur. Dia langsung ngelingkerin tangannya meluk pinggang Minho terus tidurin kepalanya di pahanya.

"Ji?"

"Sebentar aja, kak."

"Bukan, Ji. Lo enggak malu diliatin Tante Jihan kalau kaya gini?"

Mata Jisung langsung terbuka lebar selebar dunia ini, gak. Si tupai langsung melek terus ngejauhin diri dari Minho. Dia noleh ke pintu kamar dia yang kebuka. Tapi enggak ada siapa-siapa.

"Mana mama?" tanya Jisung, bingung enggak ngeliat ada Tante Jihan disana.

"Tante Jihan ada di dapur." jawab Minho tanpa ngerasa berdosa udah bikin anak tupai kaget.

"Kak Minho, mah!"

"Aw! Kok pinggang gue di cubit sih, Ji?" protes Minho yang ngerasa ada cibutan kecil tapi menyakitkan di pinggang. Hadiah dari Jisungnya, siapa lagi yang mau ngasih coba. Orang disana cuma mereka berdua.

"Kak Minho sih ngerjain Jiji mulu!" kesel Jisung, sambil manyun.

"Ngerjain gimana? Kan bener, Tante Jihan ada di dapur."

"Ya kalau di dapur, mama enggak bisa liat Jiji meluk Kak Minho."

"Jadi kamu maunya meluk Minho di depan mama, Sung?"

Tante Jihan tiba-tiba udah nongol aja di pintu kamar si tupai. Bikin dua anak adam itu noleh bareng. Yang satu kaget, yang satu santai aja sambil senyum.

"M-mama? Sejak kapan disitu?" tanya Jisung yang keliatan panik. Kaya abis ketangkep basah aja, Sung. Padahal enggak lagi ngapa-ngapain.

"Baru aja kok. Tadi mama di dapur, terus kok Minho bangunin kamunya lama banget. Jadi mama susulin deh. Kirain mama, kalian lagi main yang enggak-enggak makanya lama. Ternyata anak mama sendiri yang lagi manja pengen peluk-peluk Minho." goda Tante Jihan sambil senyum-senyum.

Jisung sama Minho yang di gituin cuma bisa senyum malu. Apalagi waktu Tante Jihan bilang main yang enggak-enggak. Jangankan main yang enggak-enggak, kemaren mau nyicip permen yupi aja, gagal gara-gara bel sekolah.

"Mama, ih! Jiji sama Kak Minho enggak ngapa-ngapain, kok." sanggah Jisung. Mukanya udah merah banget, fiks! Jisung lagi malu.

"Iya enggak ngapa-ngapain. Tapi, lagi pelukan, kan? Ih, manja banget anak mama." Tante Jihan makin semangat godain Jisung yang udah merah padam gara-gara malu.

ALFABET || MINSUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang