● Episode 3

4.3K 641 33
                                    

Episode 3

Di sekolah kami, ada sebuah pohon mangga yang selalu berbuah tanpa kenal musim.

Buah mangga itu selalu menjadi incaran para murid setiap harinya. Dan sekarang menjadi incaran kami.

"Kalo ketahuan, gw salahin klen dua." ucap Y/n ikut tapi ragu ragu.

"Elah... santai. Bagian keamanan masih sibuk di pintu gerbang, jadi pasti aman. Masih ada waktu setengah jam sebelum bel masuk. Lanjut gak?" ucap Amu.

"Lanjut lah."-Upi

"Gass."-Y/n

"Btw, itu soang buat apa?" tanya Amu melihat Upi memegang soang.

"Pengganti galah."

"... yaudah gw pake cara klasik ae. Manjat." ucap Y/n.

"Amu pegang sweater gw" lanjut Y/n melempar sweaternya ke wajah Amu.

.
.
.

"Weeeee~ dapet banyak nih."

"Kalo sebanyak ini bisa di bagiin anak anak kelas nih." ucap Amu yang memegang sekeranjang mangga.

"Eh kita minta izin ke kepsek yu. Buat di bagi ke anak anak. Pasti di izinin." lanjut Amu.

"Harusnya izinnya sebelum kita ambil. Tapi oke lah. Y/n udah nih turun cepet!" Panggil Amu.

"Pengennya gitu... tpi gw lupa gw kalo manajat g bisa turunnya..."

/Dor!

Sebuah tembakan mengenai kepala Upi. Upi pun terjatuh.

 Upi pun terjatuh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Innalilahi."

"Upi."

"Upi!"

"Apa apaan itu?!" batin Y/n keringat dingin sambil memeluk pohon.

"Kalian..." tiba tiba suara seseorang terdengar.

"Sudah berkali² ku peringatkan untuk tidak mengusik pohon mangga milik Kepsek. Inilah akibatnya kalau kalian tidak mau dengar anak² nakal." Ucap seseorang dengan hawa yang mengancam.

"Hei kau, bangun! Ngak usah dramatis! Kau gak mati!" lanjut pak Eko.

Upi pun terbangun.

"Demi apa? Aku masih hidup?"

"Dasar temen laknat! Gw kira mati beneran percuma nangis tadi!" teriak Amu mencekek Upi.

"Kkkkhhhhhkk!! Lepas- orang bersyukur temennya masih hidup!!"

"Kaget tau!"

Amu dan Upi di bawa ke ruang BK dan di hukum hormat bendera setelahnya. Bagaimana Y/n?

 Bagaimana Y/n?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

/BRAK!

"Ow!" Y/n terjatuh dengan wajah yang duluan yang mendarat ke tanah.

Y/n secepatnya mencoba berdiri. Lalu membersihkan bajunya oleh debu yang menempel.

"Wah gw gak napa napa." ucap Y/n.

Ia lalu merasakan sesuatu yang cair dari hidungnya. Dan berwarna merah.

"Elah sial. Yang penting g di hukum si-"

"Wah wah ada yang nyolong mangga lagi?" tiba tiba suara terdengar dari belakang.

Y/n menengok secara kaku dan melihat... kak Umami dan kak Mahesa.

"Kak... saya bisa jelaskan-"

.
.
.

"Kok ngerasa kita ketinggalan sesuatu dah.."

"Hm... iya ya"

"...."

"...."

"..Y/N!/ Y/N!" sahut mereka secara bersamaan.

"Apa?" di jawab Y/n yang tiba tiba ada di sebelah mereka.

"WEH! KAGET!"

"Idung lu napa?" sadar Amu melihat hidung Y/n telah di obati.

"... ya begitu."

Mereka bertiga jadinya di hukum hormat bendera bersama. Gapapa.. tandanya cinta tanah air.

WEE!! X ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang