● Episode 41

1.3K 175 14
                                    

Episode 102

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Episode 102

"..... cape..." batinku.

Mataku tertuju pada lembaran kertas berisi tulisan rumus matematika. Jam sudah menuju pukul 11 dan aku masih belajar di jam segini.

Asli... rasanya pusing. Sampe begininya Mama ingin aku bisa jadi anak sukses sampai lupa dengan keadaan mental anaknya.

Aku heran... apa gw beneran stress kali ya? Yang gw tau, kita mestinya curhat ke keluarga atau teman. Tapi kalau teman sih... gak bakal. Rasanya kayak ngebebanin pikiran mereka. Juga mereka punya masalah sendiri sendiri.

Kalo ke mama... responnya bakal "ah kamu kurang doa aja ke Tuhan" atau "gara gara hp mulu si, makannya jarang bersosial..."

AH PUSING!!

Y/n membantingkan kepalanya pada meja belajar miliknya. Matanya melihat sesuatu. Sesuatu benda tajam...

ia menatap benda tajam itu cukup lama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ia menatap benda tajam itu cukup lama... Lalu ia mengambilnya dan mulai memotong sesuatu....

.
.
.

"Widih potong rambut juga lu." ucap Upi

(Iseng kepikiran fix ni gambar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Iseng kepikiran fix ni gambar.)


"Haha... iya. Ganti gaya dikit. Bosen rambut panjang mulu gw." jawabnya sembari meraba raba rambutnya, lalu ia melepaskan jaket miliknya.

WEE!! X ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang