● Episode 32

1.4K 227 5
                                    

Episode 76

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Episode 76

Aku sudah kenal anak ini dari lama.

.

Sudah hampir 2 tahun lebih mungkin?

"Kenapa liat liat?" tanyaku merasa Amu dari tadi menatapku

"Gak papa, aneh aja expresi lu yang biasanya suka senyum tiba tiba serius." ucap Amu lalu tersenyum

"Serem muka lu."lanjutnya

"Komplain mulu lu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Komplain mulu lu. Tuh liat Sho, keliatan kaya good boy abis potong rambut."

"Guess im a good boy today."

"Dih sok ingres."

"Diem kau." ucapnya lagi menjitak Y/n pelan

Sudah sebulan lebih Amu gak masuk sekolah. Selain kita ber 3, Amu belum berani bertemu dengan yang lain. Karna itulah tiap minggu kami belajar bareng supaya Amu gak ketinggalan pelajaran.

"Tebak siapa yang jadi guru baru?"

"Siapa?"

"Si satpam."

"Gak percaya."

Di sekolah hanya kami ber3 yang tau kejadian yang menimpa Amu hari itu.

Hari di mana Amu menghilang ia menjadi korban pelecehan.

Beruntung aku dan Sho sedang melewati jalanan itu sebelum keadaan semakin parah, kami berdua sempat berkelahi dengan si pelaku. Tapi sayangnya ia berhasil lolos.

Sangking marahnya aku, aku sampai mengejarnya. Berapa kali ya aku hampir tertabrak mobil karna itu?

Karna kejadian itu kondisi fisik dan mental Amu menjadi kacau. Dia merasa selalu di awasi hingga membuatnya paranoid.

Trauma yang tidak mudah hilang.

Kenapa? Kejadian seperti ini selalu korban yang menanggung semuanya?

Kebanyakan korban juga yang di salahkan dengan alasan cara pakaian yang mengundang.

Lalu kenapa? Kenapa mereka yang sudah menjaga dan menutup diri masih juga menjadi korban?

"Orang orang g waras."-Y/n

"Sho sama Y/n lagi mikir apa sih? Serius amat mukanya."

"Bukan apa apa, cuma kepikiran ada daging yang bagus buat makan anjing anjingku." jawab Sho

"Jadi koruptor dosa g y?" ucap Y/n tanpa berfikir

.
.
.
.

3 bulan sudah terlewat. Dan Amu akhirnya sudah bisa masuk sekolah. Aku cukup kagum. 3 bulan itu bisa di bilang cukup cepat untuk bisa balik mentalnya.

"Amu!" seseorang menyahut namanya cukup keras dan terdengar oleh pemilik nama

"G' morning." jawabnya menengok dengan senyuman

"Amu udah sehat? Katanya kamu sakit sampe berbulan bulan?" tanya Kiki menahan tangan satunya untuk tidak memeluk Amu

"Iyep! Alhamdulillah udah mendingan sekarang." jawabnya

Mereka berdua lalu pergi ke kelas bareng

"Syukurlah, aku udah khawatir, ku kira kiki bakal main peluk atau hilang kendali sampe ngejar Amu."-Toro

"Hm... bosen. Gak asik, padahal aku bawa bom molotov."-Sho

"Pengen ngudud..."-Y/n

"Kalian... jangan bikin masalah dulu, kepalaku pening." ucap Toro sambil mengambil bom Sho dan menepuk kepala Y/n dengan lembut

"...Oke. mau ke uks?"

"Canda Tortoar. Mana ada gw ngudud."

.
.
.

"Di bilangin gak boleh kasar sama perempuan! Rambut upi kenapa di bakar?!"-Amu

"Dia duluan yang bakar sampah di kolong mejaku."-Sho

"Astaghfirullah Upi, gak nyangka, dasar kau wanita pengadu domba."

"Temen bukan sih?! Harusnya kamu belain aku!! Y/n belain aku dong!!" pekik Upi sambil mengoyang goyang bangku Y/n

"Hmh? Iya. Lanjutkan bakatmu Sho." ucap Y/n malas

"Gw selalu dukung kok." lanjut Y/n mengacu jempol

"Oke cukup, lanjut berantem nanti kupanggil 911. Sekarang damai." kata Toro lelah dengan sikap temannya, memaksa mereka berdamai

.
.
.
.

"Ini buatku?! Waaaaaa cantik! Makasih!" pekik Amu setelah di berikan hadiah

"Lu... kalo kasih hadiah yang wajar aja kek Sho." ucap Y/n sembari memberikan hadiah golok pada Amu

"Lu juga tolol."

"Terimakasih Y/n!! Btw Sho bawa apa?"

"Properti drama, plus makanan anjing"

WEE!! X ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang