● Episode 48

1.1K 149 32
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Episode 135-136

TW : Self harm

Jam pulang sekolah akhirnya berbunyi. Langit pun sudah berwarna oranye, dan murid murid pun mulai berjalan ke luar gerbang.

"Eh Mu, abis ini mau ke-" ucapan Y/n pun terpotong oleh panggilan yang tiba tiba dari seseorang

"Amu! Aku cari dari tadi, ternyata udah duluan." Ucap pemuda berambut biru tersebut

Y/n menghadap pada Amu, terlihat jelas wajah Amu terlihat tidak nyaman.

"Amu mau sendiri dulu ya, tolong jangan ikutin aku." Ucap Amu berjalan pergi sembari menggenggam baju Y/n

"Kamu masih marah?"

"Em... Ki. Sudah la. Besok saja ya?" Ucap Y/n sabar sembari ikut berjalan pergi

"Maaf ya, maaf aku salah. Gak papa kalau kamu gak maafin." Ucapnya tidak di respon Amu

"Hei- Amu."

"Aku di sini" ucapnya dengan wajah yang menurut Y/n pun mengerikan

"Jangan anggap aku gak ada. AMU."

"Ki, tolong lu bisa berhenti ga? Please. Lu gak beneran ngerasa bersalah. Lu bahkan ngga ngerasa kalo tindakan lu salah." Ucap Amu, kini tubuhnya gemeteran

"Terus kenapa? Justru ini caraku ngungkapin rasa sukaku! Kamu yang gak bisa liat sesayang apa aku ke kamu. Harusnya kamu seneng-"

 Harusnya kamu seneng-"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

/sprtttt

"PEDESS!! APA APAAN Y/N?!"

tiba tiba, di pertengahan obrolan mereka. Terdapat Y/n yang kini kesal oleh ucapan Kiki yang g ngotak. Y/n pun mengeluarkan pepper spray, dan menyemprotnya ke wajah Kiki.

"Ucapan lu gak ngotak bangsat. Gak nyadar bikin orang risih apa?!" Ngegas Y/n

Tiba tiba juga saat Kiki mengucek ucek matanya, ia di tendang oleh Sho.

"Ada yang berantem?!"

"Panggil mantan satpam!"

"Kalo kata gw sih, lu orang sinting, egoisnya sekebon, lu rese, manja, freak, tolol, *****! Lu sakit, otak lu rusak, ke rumah sakit sana no offense thankyou."

"Mantep shayang." Ucap Y/n mengacu jempol, dan di respon jempol juga oleh Sho

"Apa apaan?" Kiki mengangkat kepalanya menatap Sho

"Oh masih belum sadar, setannya belum keluar berati. Setan bucin ayo keluar~ kalo gak keluar, gua ga berenti." Ucapnya sembari menonjoki Kiki

"Sho! Udah! Stop!" teriak Toro di background

"Ayo Sho! Kurang kenceng itu!" Sahut Y/n juga

"Mantep kalo rame lanjut part 2."

"Shooo! Y/nnnn makasih" ucap Amu dengan mata berair

"Sama sama"-Sho

"Yoi, cama cama"-Y/n

"Kali ini aku gak telat." fikir mereka berdua

"Itu rame rame kenapa itu?!"-pak Eko

"Sabung temen pak"- Upi

.
.
.

"Kepada Tuhan pemilik alam semesta, pencipta langit bumi. Bimbinglah ia di jalan yang lurus." Ucap Sho sebelum menampolnya terakhir kali

/WHAKK!!

"Sheeeeesh, nice! Ronde ke dua! Siapa yang mau?! Serang dari mana aja gua siap!"-Sho

"Udah hei! Ayo pulang!"-Toro

"Haaahh... hari ini terlalu banyak kejadian."

"Kita butuh liburan, ambil cuti skuy."

"Ketimbang liburan kayaknya kalian lebih butuh pelukan yaga sih?" Ucap Upi bersandar di sign 'free hug'

"Pulang pi dah sore. Pulang sama siapa? Gak sendiri kan?"

"Sama Enzo kok."

"Baguslah, Amu mana?"

"Udah pulang duluan sama Y/n."

.
.
.

Kini Y/n dan Amu telah sampai di rumah Amu. Amu tergeletak di lantai sedang mental break dance sedangkan Y/n sedang di luar pergi jajan.

/Brak!

"Oi, mangan yok! Tdi gw beli sandwich trus nasi kucing, batagor ....."

Amu melihat Y/n yang sedang menjelaskan apa saja yang ia belikan untuknya. Tersenyum atas kebaikan sahabatnya ini.

"Y/n...  terima kasih. Kalo kamu juga ada masalah gapapa kok cerita ke aku." Ucapnya

Hal itu membuat Y/n terdiam.. lalu tersenyum.

"Iya iya! Nah ayo makan!"

Melihat senyuman Y/n membuat Amu senang. Tetapi ada sesuatu yang membuatnya juga sedih.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

.... kalian penasaran g sie klo yeen itu jadi cowo kek mana?

Hehe..

Angkat tangan klo mao ak gambarin yeen fersi lakik 👆

WEE!! X ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang