"Kalau merasa bersalah, berhubung pergelangan tangan kananku yang terkilir" ucapnya, lalu menyeringai, "Tanggung jawab dengan merawat gue."
Membuat semua orang yang mendengarnya terengah dan membuat siswi-siswi merasa iri lagi dan lagi.
Ara benar-benar terkejut dan tidak bisa berkata-kata.
Dan Elios semakin melebarkan seringainya.
Tentu saja, Elios selalu memiliki ide-ide yang luar biasa untuk membuat Ara terikat dengannya.
"Aarav! Aarav biar aku saja yang merawatmu!" teriak beberapa siswi yang tidak rela kalau Aarav di rawat oleh Ara.
Aarav, alias Elios berdiri sambil menahan pergelangan tangan kanannya, lalu merangkul Ara dengan tangan kirinya, "Gue maunya sama cewek ini, karena dia yang membuatku begini," ucap Elios innocent.
Ara masih membatu, kemudian tersadar saat Elios berucap lagi, "Iya, kan? Ara?" ucapnya dengan seringainya.
Ara hanya dapat pasrah sambil menutup wajahnya karena merasa lelah dan malu.
Ding Dong Ding Dong
Bel tanda istirahat pertama berakhir.
"So, tugas lo yang pertama," ucap Elios sambil menatap Ara.
Ara membalas tatapan Elios menanti tugasnya.
"Antar gue ke UKS dulu."
Ara terdiam, "Ha?" ucapnya bingung sambil memiringkan kepalanya.
"Ha?" balas Elios juga.
"Eli," Ara hampir terlupa lagi, Elios hampir terkekeh saat Ara hampir keceplosan memanggil namanya, Ara memperhatikan sekitar yang sudah lumayan sepi karena bel masuk tadi, "Aarav, yang terkilir tanganmu, bukan kaki," bisik Ara.
"Hm, memang benar. Terus?"
"Kamu ke UKS berjalan dengan kaki, bukan dengan tangan."
"Hm... Rencananya, sih mau sambil kayang."
Buk!
"Akh, sakit Ara..."
"Aku memukul lengan kirimu, Elios!" Bisik Ara.
"Tapi tubuhku jadi bergerak mendadak, dan pergelangan tangan kananku kena akibatnya."
Ara berusaha sabar menghadapi kembaran yang satu ini.
"Hei kalian berdua!"
Ara dan Elios mengarahkan pandangan mereka ke asal suara, terlihat seorang guru yang berjalan mendekati mereka.
"Kenapa kalian masih di luar?! Masuk kelas sana!"
"Hai, Bu Lia!" sapa Elios.
"Aarav? kenapa tidak masuk kelas? Kamu juga," tunjuk Bu Lia kepada Ara.
"Saya mau ke UKS, bu. Ditemani Ara," jawab Elios. Ara menatap tajam Elios yang dibalas dengan kuluman senyuman.
"Kenapa kamu?"
"Pergelangan tangan saya terkilir."
"Ya ampun, segera ke UKS sana, ibu mau ngajar!"
"Baik, bu.."
Bu Lia pun berlalu memasuki kelas.
"Ayo, Ra," ajak Elios sambil menggenggam tangan Ara dengan tangan kirinya.
"Heh?"
Mereka pun ke UKS.
SKIP TIME...
Ding Dong Ding Dong...
KAMU SEDANG MEMBACA
INARA AND THEM(END)
RomansaRate T+ Bijaklah dalam memilih bacaan Author sudah memperingatkan, dosa tanggung sendiri, ya:) Bagaimana rasanya memiliki seorang pacar, tetapi berasa 5 orang? Baik, ekstrovert, flirty, tsundere, sarkas, dingin tapi care, introvert tapi menghanyutka...