CHAPTER 26

1.6K 98 12
                                    

"Akh, sakit Elios."

"Maaf, bentar lagi."

"Pelan-pelan, aw, jangan dipegang di sana."

"Memangnya gue pegang di mana?"

"Ya, jangan di pergelangan kaki aku, dong. Sakit.."

Elios merasakan telinganya merah, mereka tidak melakukan yang aneh-aneh, tentu saja. Kaki Ara sakit karena terlalu asyik bermain di taman dengan Arvin tadi, sepertinya pergelangan kakinya sedikit terkilir. Namun, siapa pun yang mendengar percakapan mereka tanpa melihat keadaan sebenarnya bisa saja salah paham. Elios menetralkan pikirannya dengan fokus memperhatikan keadaan kaki Ara, dia memutar-mutar pelan kaki gadisnya. Posisi mereka sedang duduk di bangku taman dengan Elios yang berjongkok memijat pelan kaki Ara

"Ssh," Ara mendesis menahan nyeri.

Elios menatap Ara, "Gara-gara Arvin ini, gak bisa jaga kamu," ucapnya sambil kembali memijit pelan kaki Ara.

"Jangan begitu, Arvin gak salah. Kebetulan hari ini aku juga pakai sendal yang ada heels nya sedikit.

Elios menatap sepatu sendal Ara yang memang memiliki heels sekitar 2 jari, memang tidak terlalu tinggi namun karena taman ini hanya jalan setapaknya yang dari batu bata dan yang lainnya adalah tanah berselimut rumput yang tidak terlalu rata, karena itulah Ara bisa terkilir.

"Cukup," Ara berucap sambil memegang bahu Elios memintanya untuk berdiri.

"Masih sakit?" tanya Elios masih enggan berdiri.

"Sudah baikan, kamu jangan jongkok terus."

"Yakin? Gue jago mijit loh."

"Iya, kamu jago, makanya sudah baikkan kaki aku. Sudah, duduk di sini."

Elios akhirnya menuruti permintaan Ara dan duduk di sampingnya, Elios memperhatikan sisi samping Ara. Hari ini Ara memakai dress sepaha motif kotak-kotak berwarna coklat di padu dengan cardigan crop top rajut berwarna cream, rambutnya di ikat ekor kuda menampilkan leher jenjangnya yang terdapat kalung perak berbuah kupu-kupu, poninya tergerai menutupi kedua sisi wajahnya yang cantik. Elios selalu terpesona melihat Ara.

"Elios?" Ara memanggil Elios setelah selesai memasang sepatu sendalnya.

"Lo cantik hari ini," puji Elios sambil tersenyum.

Membuat Ara salah tingkah karena tiba-tiba mendapat pujian dan tidak tahu harus meresponseperti apa, namun wajahnya yang memerah sudah bisa menjelaskan keadaannya, membuat Elios terkekeh.

"Hehehe, manisnya," ucapnya sambil menepuk-nepuk kepala Ara, menurut Elios Ara itu benar-benar sangat menggemaskan saat salah tingkah, oleh karena itu membuatnya ingin selalu menggoda gadis ini.

Ara segera memalingkan wajah, "Hentikan."

"Ahahaha," Elios tertawa, merasa puas menggoda Ara, kemudian dia memperhatikan jam di pergelangan tangannya, "Sudah jam 1 lewat, lo pasti lapar, Ayo makan siang," ajak Elios kembali berdiri lagi mengulurkan tangannya agar Ara bisa berdiri.

"Makan di mana?" tanya Ara sambil menyambut uluran tangan Elios setelah terjeda beberapa saat menatap uluran tangan Elios tadi.

"DM," sahut Elios, "Masih sakit?"

Ara menggeleng, kakinya tidak sesakit tadi, selama tidak berlarian lagi dia rasa aman untuk berjalan dengan cukup normal.

"Kalau sakit nanti gue gendong," ucap Elios sambil mengedipkan sebelah matanya.

Ara memukul tangan Elios dan berlalu berjalan ke tempat mobil Elios terparkir. Elios terkekeh lagi lalu mengejar Ara yang semakin menjauh.

Di DM...

INARA AND THEM(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang