Chapter 3

102K 7.8K 388
                                    

Fast Update.

Sebenarnya carita ini aku up nya itu lewat tiga hari dari terakhir up chapter sebelumnya. Tapi karena hari ini gue lagi happy jadi gue langsung aja Up.

Seperti biasa sebelum mulai baca jangan lupa tekan bintang yang ada dipojok kiri yah^^

Happy Reading!!

ヾ(^-^)ノ

"Dia siapa Dad?". Dion putra kedua Felix bertanya kepada sang ayah tapi matanya tidak lepas dari wajah Ardian yang saat ini juga menatapnya polos.

Leon yang berdiri dibelakang sang kakak kedua juga terus memperhatikan bagaimana wajah menggemaskan itu menatap kearah kakaknya dengan binar polosnya.

"Ah benar. Mulai sekarang Ian akan menjadi bagian dari keluarga kita". Felix mengalihkan pandangannya kepada para putranya saat mendengar pertanyaan Dion.

"Daddy, daddy apa meleka kakak ian?". Ardian menapat berharap kepada Felix. Dan itu sukses membuat pria yang sedang menggendongnya itu genas dan langsung menghujani wajah manis itu dengan kecupan, membuat sang empu terkekeh geli.

Dion dan Leon  yang melihat itu hanya dapat menatap ayah mereka datar. Sial mereka juga ingin mengecup wajah bulat itu.

'Tuan rumah sepertinya sekarang anda sudah berhasil membuat anak2 Felix (-Daniel) menyukai anda'. Suara zero membuat Ardian bingung. 'Pelasaan gue belum ada ngapa-ngapain tuh' batinnya.

'Itu karena mereka sudah terpesona dengan keimutan anda tuan rumah'.

'Aseekkk belalti gue hanya pellu buat meleka semakin teljelat ajakan.. gila sih gue kayaknya belbakat buat jadi altis he he he'. Ardian bersorak kemenangan dalam hati. Tapi tiba-tiba saja dia merasakan tubuhnya berpindah. Saat dia melihat siapa pelakunya, ternyata itu adalah Dion.

Dion mengambil alih Ian kegendongannya. Ia iri melihat ayahnya menciumi pipi adiknya.

"Hai baby aku adalah abang keduamu". Dion mengcup pipi bulat yang akan tumpah itu saat melihat tatapan polos ian.

"Baby dan aku adalah kakak ketigamu. Apa kau mengerti baby?". Leon yang berada dibelakang Dion pun maju selangkah dan berdiri tepat disamping kakaknya itu, setelahnya mengelus pelan pipi bulat bak moci itu.

"Ha halo abang". Ian memberika cengiran lebarnya pada Dion dan juga leon sehingga membuat pipi bulat itu semakin membulat dengan satu dimple dipipi bagian kanannya.

Melihat senyuman Ardian membuat leon langsung merebut ian dari kakaknya itu dan dibalas tatapan datar kakaknya tapi apa pedulinya.

"Hey baby siapa namamu hmm?". Leon bertanya apa Ian yang saat ini berada dalam gendongan koalanya. Mengabaikan keberadaan ayah dan kakaknya yang menatap datar dirinya dengan aura membunuh yang sangat pekat.

"Aldian. Kalau abang?". Ian memiringkan kepalanya saat bertanya. Sebenarnya dia sudah tau nama mereka, akan aneh jika dia mengenali nama mereka padahal baru saja bertemu. Lagian dia harus melakukan ini agar mereka berada dipihaknya saat bertemu dengan tokoh 'protagonis' yang kata sistem bertingkah tidak sesuai dengan yang seharusnya.

"Aldian yah". Mendengar itu Ian langsung mengerucutkan bibirnya kesal.

"Ishh bukan abang. Tapi 'Aldian'." Ardian mengerakan kakinya dengan brutal dalam gendongan leon. 'Salah lagi, salah lagi'. Batinnya kesal

"Namanya Ardian dia cadel". Kali ini felix yang berbicara memotong Leon yang akan membuka suara kembali.

"Ah maafkan aku baby. Abang nggak tau kalau kamu cadel". Ian hanya dapat mengangguk dengan bibir yang  mengerucut. Sepertinya dia masih kesal karena namanya salah disebut.

Become Baby Boy✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang