Chapter 5

95.4K 6.9K 701
                                    

Seperti biasa sebelum mulai baca jangan lupa tekan bintang yang ada dipojok kiri yah^^

Happy Reading!!






"Ternyata kamu masih ingat rumah Daniel Dreakson". Suara tegas diana terdengar menyindir anak sulungnya itu.

"Hmm". Daniel hanya bergumam mendengar sindiran ibunya. Pandangannya masih menatap tekat wajah ian yang menatapnya dengan mata biru bulat besarnya. Shit menggemaskan batinnya.

"Abang itu siapa?". Ardian bertanya dengan suara pelan pada Dion, tapi semua yang ada disana dapat mendengarnya.

"Di-". "Daniel Dreakson abang pertamamu". Belum sempat Dion menjawab pertanyaan Ian, Daniel langsung memotongnya.

"Abang Niel?". Ian memandang Daniel dengan mata besarnya. Matanya-berkedip-kedip pelan menambah kesan menggemaskan pada dirinya.

"Ya". Daniel tersenyum tipis setipis kulit ari buah salak hingga tidak ada yang menyadarinya.

( ͡° ͜ʖ ͡°)

Setelah waktu sarapan selesai, daniel langaung mengambil (merebut) tubuh Ardian dari Dion membuat deon mendengus tak terima.

Daniel sekarang berada di ruang tamu dengan ian yang didudukkan dipangkuannya menghadap kearahnya.

"Abang nggak cape?". Ian menatap mata coklat tajam itu dengan eskpresi polos. Dia harus membuat daniel menjadi salah satu babunya ingat.

Daniel menggelengkan kepalanya menjawab pertanyaan ardian. Dia sebenarnya capek tapi saat melihat makhluk menggemaskan yang ternyata lebih indah dari yang di foto itu membuat rasa lelahnya langsung lenyap.

"Umurmu?". Ian memiringkan kepalanya tidak mengerti dengan apa yang daniel katakan.

'Maksudnya umur anda berapa tuan rumah'. Zero menjelaskan maksud dari perkataan Daniel saat melihat wajah bingung tuan rumahnya.

'Owalah gitu toh...peltanyaannya singkat banget sih nggak ngelti kan aku. Eh btw berapa umulku saat ini?".

Lah luh nggak tau umur sendiri coy... wah parah yah lu

'Usia tubuh yang anda tempati saat ini adalah 14 tahun'. Ian hanya menjawab o dalam benaknya

"Umul ian itu 14 tahun he he he". Ian tersenyum imut menjawab pertanyaan singkat Daniel.

"Cadel?". Iyan mengerucutkan bibirnya saat orang-orang menyinggung tentang kecadelannya, namun tak ayal ia mengangguk pelan.

Daniel yang melihat ian mengerucutkan bibir kecilnya langsung menyambar bibir kecil itu menciumnya beberapa detik hanya menempel.

Ian membelalakkan matanya saat Daniel mencium bibir seksinya selama beberapa detik.

'Kayaknya kelualga ini suka banget cium bibil seksoy gue'. Batin ian ngelangsa.

Ding

'Misi kedua telah diterima!!. Menampilkan misi'. Zero tiba-tiba muncul dan memberikan pemberitahuan bahwa misi selanjutnya telah diterima.

Ding

MISI KEDUA

PERGI KE MALL KELUARGA DREAKSON DAN BERTEMU DENGAN ANDREA DREAKSON PUTRA KEDUA DIRGA ADIK DARI FELIX DREAKSON DAN MENARIK PERHATIANNYA.

Hadiah
-point sebesar 200
-sebuah vila mewah di daerah xx

Hukuman
-mimisan selama beberapa hari

Become Baby Boy✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang