Chapter 28

49.8K 4.4K 137
                                    

Seperti biasa vote nya jangan di lupa eaaa!!

Happy Reading!!!
























"Akh,, sssh". Felix meringis kecil saat peluru yang seharusnya mengenai Ardian kini menggores lengannya.

Ia dengan erat memeluk tubuh Ardian yang berada dalam pelukannya. Bisa ia rasakan tubuh kecil itu gemetar ketakutan terlebih saat mendengar suara bertuntun peluru yang dilepaskan dari senapannya.

Dor! Dor! Dor!

Sean, Gio dan juga Daniel dengan sigap berdiri membalas serangan peluruh yang diarahkan musuh ke hadapan mereka begitupun dengan lyona yang sedang memegang senapan Laras panjang bersiap membidik lawan.

Sedangkan anggota keluarga yang lain tetap duduk di sofa ruangan menonton adegan heroin yang dilakukan Sean, Gio Daniel dan lyona, begitupun dengan Felix yang kembali duduk di posisinya sebelumnya sembari tetap memeluk tubuh kecil dalam dekapannya.

"Ssssg tidak apa-apa sayang, semuanya baik-baik saja". Ujar Diana sembari mengelus punggung gemetar Ardian.

"Mommy kenapa meleka main tembak-tembak di sini? Ian kan jadi kaget! huh".

Diana terkekeh pelan begitupun dengan Felix saat mendengar penuturan polos yang dikeluarkan Ardian, padahal baru saja anak itu tadi bergetar ketakutan tapi sekarang lihatlah ia sudah mulai menggerutu kembali.

'kenapa dia sangat menggemaskan?'. Batin Rezav dan Elgar.

"mereka sedang bosan, mungkin?". Jawab Leon dengan asal membuat Ardian mendengus.

"Ihh Abang lele ngawul". Ujar Ian sambil meletakkan lidahnya membuat mereka semua yang ada di sana terkekeh gemas akan kelakuan Ardian.

"CK. Hama". Decak Gio saat telah selesai menembak habis musuh.

"Abang luka tid-"

"MAS!!!!". Perkataan Ardian terpotong saat Dian tiba-tiba saja berteriak dari lantai dua. Ia terlihat panik sambil menarik tangan Syela yang meringis memegangi lengannya.

Mereka semua yang ada disana langsung mengalihkan tatapan mereka pada Dian yang tengah mematung memandangi mereka begitupun dengan Syela.

"A apa yang terjadi? Lyona kamu memegang senapan?!!". Ujar Dian kaget.

Lyona menatap datar kearah Dian, dalam diam ia mengangkat senapannya dan mengarahkannya tepat pada Syela membuat kedua wanita itu terdiam kaku.

"L lyona apa yang kau lakukan?!! Tu turunkan itu!!!". Teriaknya pada lyona namun dihiraukan oleh sang empu.

"Satu, dua, ti~ga














DOR!!". Peluru dari senapan meluncur dengan gagah kearah Dian dan juga Syela yang menutup mata mereka takut sesaat sebelum lyona melepaskan satu peluru.

"UAKHHHH!!!".

"Kyaaaa!!!".

"Hmm tepat sasaran dengan sedikit bonus". Ujar lyona enteng.

Ah sayang sekali peluru itu tidak mengenai salah satu diantara mereka berdua melainkan seorang pria misterius yang berada di belakang mereka keduanya.

Syela jatuh terduduk dengan daun telinganya yang terkikis peluru yang dilepaskan lyona. Matanya bergetar ketakutan dengan wajah pucatnya, begitupun dengan Dian.

'Gila! Kak Ly hebat buanget loh'. Batin Ardian dengan memandang lyona berbinar.

"Hmm bagus, kemampuan menembakmu sudah sangat bagus". Ujar Hendry dengan bangga akan apa yang dilakukan oleh cucu perempuannya.

Become Baby Boy✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang