Extra Chap "pak polici"

40.4K 4K 132
                                    

Vote dulu weh









Typo bertebaran! Harap maklum(⁠◍⁠•⁠ᴗ⁠•⁠◍⁠)⁠❤









Pagi ini kediaman utama keluarga Dreakson sedang ramai-ramainya karena sibungsu kesayangan Dreakson itu sedang ingin bermain.

Terlihat berbagai macam ekspresi yang dikeluargakan oleh masing-masing dari mereka membuat para maid dan penjaga yang melihatnya meringis geli.

Disana ada Diana dan juga lyona yang sedang menahan tawa oh dan jangan lupakan pakaian yang mereka berdua kenakan, terlihat seperti pakaian polisi?.

Entahlah mungkin iya.

Salain mereka ada juga Sean, Gio dan juga Lucas yang terlihat memakai pakaian khas seorang penjahat, ekspresi mereka terlihat sangat tertekan.

Ada juga Dion dan Daniel yang memakai pakaian penjaga, Dirga yang memegang balon (ia mendapatkan peran sebagai tukan balon keliling), dan juga Kailo yang sedang merekam kejadian langka ini.

'jarang-jarang aku melihat ekspresi mereka saat ini, oh God!, Ini sangat menyenangkan', Batinnya.

Jika Leon? Hmm remaja itu kini sedang terduduk dengan wajah yang cemong akibat bedak serta memakai....... apa itu? Popok?!.

"Bwaahahahahahhaah anjir bang!! Hahahah muka loh lucu banget hahahah anjing!!". Pecah sudah tawa lyona saat melihat wajah Leon yang persis seperti bayi Kunti.

"Baby~ kenapa harus Abang yang memakai ini? Kenapa bukan Andrea saja?". Protesnya yang mengundang delikan tajam dari Andrea.

"No! No! Abang halus tetap pakai ini!, Daddy dot Ian mana?". Tolaknya. Ia menatap kearah Daddy nya menanyakan letak dot yang selama ini ia pakai.

"Ini sayang". Leon mendelik pada Felix yang dibalas tatapan mengejek oleh daddynya itu.

"Abang pakai ini yah~". Ucapnya sembari berusaha memasukkan dot kedalam mulut Leon.

Leon menatap ngeri pada empeng yang dipegang oleh ardian, ia dengan cepat berdiri dan langsung berlari menjauh dari Ardian.

"Ihh Abang?! Kenapa lali??!!".teriaknya.

Ardian dengan capat menoleh kearah Felix dan sedikit berlari menuju kearah pria itu.

"Daddy, Daddy! Ayok kejal Abang!, Anaknya aku kabul Daddy! Ayo kita kejal". Serunya sambil menarik-narik ujung baju yang dikenakan Felix.

Sedangkan Felix, pria itu terkikik dan langsung mengangkat tubuh kecil putranya.

"Bukankah itu tugas seorang polisi? Kenapa baby tidak menghubungi mereka saja agar mereka bisa melakukan tugasnya?", Ardian terlihat berpikir sejenak sebum mengangguk pelan tanda setuju.

"Daddy minta handphone nya dong". Ucapnya yang dengan senang hati langsung memberikan apa yang putranya minta.

'Tululu tululu', ujarnya lucu membuat mereka yang ada disana terkekeh gemas akan kelakuan bayi mereka.

"Ekhem. ya halo, ada yang bisa kami bantu?", Jawab Diana.

"Halo, halo! Pak polisi!. Kamu bisa bantuin anaknya aku?", Tanya dengan serius.

"Iya siap siap siap". Jawab lyona setelah puas terkikik.

"anaknya kenapa?". Diana kembali bertanya.

"Dia diam lali lali Mulu!", Jawabnya.

Sean, gio, Lucas, Daniel, Dion dan kailo yang sedari Adi diam akhirnya tertawa saat mendengar jawaban Ardian.

"Emang kenapa? Kok lari?", Tanya Diana kembali.

"Kenapa bapak telpon polisi?", Timpal lyona.

"Halus dikulung dong!". Jawabnya tak nyambung membuat mereka kembali terkikik melupakan Leon yang entah bersembunyi dimana sekarang.

"Kalau dikurung, kurungnya dimana?". Timpal Andrea tiba-tiba.

"Kalau dikurung berarti harus duduk dong?". Tanya Dirga.

"Emh nggak dia, dia harus duduk di, di---

"Batu", Seru Dion tiba-tiba.

"Eum ia baru!".

"Oh gitu yah, ok pak kami datang!".

Ninu ninu ninu ninu

Ardian tertawa saat melihat Diana dan juga lyona yang mulai mencari Leon yang sedang bersembunyi sedangkan Felix dan kailo beserta yang lain hanya bisa menggelengkan kepala mereka.

"Daddy tulun, hehehe".

Ardian berjalan kearah Dirga dan meminta balon yang pria itu genggam sedari tadi. Sepertinya dia sangat menikmati perannya.

"Pap- eh salah, eumm paman Ian beli balonnya lima yah, walnanya beda-beda". Ucapnya yang langsung dituruti oleh Dirga.

"Ini sayang". Ardian tersenyum senang dan langsung berlalu dari sana menuju kehalaman belakang.

"Mau kemana baby?", Tanya mereka serempak

"Mau beltemu Delon, Ian mau main baleng sama Delon!", Jawabnya dan langsung berlalu dari sana.

Delon itu singa jantan peliharaan Dion.

Saat sampai dihalaman belakang Ardian langsung memanggil singa jantan itu dari kejauhan.

"Delon main yuk". Teriaknya.

Sesaat setelah Ardian yang berteriak memanggil Delon, singa jantan yang memiliki ukuran besar itu langsung berlari menuju Ardian.

"Kyaahahahahha, Delon geli hahahah geli". Singa besar itu menubruk tubuh kecil Ardian, tidak menindih sepenuhnya karena singa besar itu tau jika ia menindih tubuh kecil itu ia bisa kehilangan temannya.

Tawa merdu itu terdengar hingga kedalam saat Delon menjilati wajah mungil Ardian.

"Ahahahahaha Delon sudah ahahhaha kita halus Cali Abang Lele!". Serunya dengan menjauhkan wajah singa jantan itu dari wajahnya yang terasa sedikit lengket.

Aum?. Sianga jantan itu memiringkan kepalanya sambil menatap pada teman kecilnya.

"Iya Abang lele nya kabul soalnya padahal kan Ian tadi masih mau main!, Pokoknya Delon halus bisa nangkap Abang lele key?". Seakan mengerti jika Delon sedang bingung, Ian langsung menjelaskan maksud dari ucapnnya.

Delon terlihat termenung sesaat sebelum mengangguk dan mengikuti Ardian yang berjalan kearah sebuah keran untuk mencuci wajahnya yang terasa lengket.

"Delon, ayo sekarang kita Cali Abang Lele nya! Pokoknya halus sampai ketemu!".

Gggrrraur!

Singa jantan itu mengaum setuju dan mulai mencari dimana keberadaan Leon saat ini.

Grrr!

Geramnya sekali lagi membuat seseorang yang bersembunyi tak jauh dari sana mematung dengan wajah pucat pasi nya.

'mati aku!' batinnya.




























Owari desu~













Eh udah satu bulan yah!ᕙ⁠(⁠@⁠°⁠▽⁠°⁠@⁠)⁠ᕗ

Become Baby Boy✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang