Ekstra Chap 'Dian,,?'

49.3K 3.8K 135
                                    

Ekhem vote nya manaಠಿ⁠_⁠ಠ

Happy Reading!







































Pagi ini Lyona dan juga Andrea berangkat ke sekolah seperti biasa, dan untuk Ardian ia belum berangkat ke sekolah. Tadinya sih lyona dan Andrea ingin berangkat bersama dengan Leon, tapi Leon sudah pergi lebih dahulu.

'dasar menyebalkan'. Batin mereka.

Sepanjang perjalanan mereka hanya termenung dengan pikiran mereka masing-masing  hingga Andrea menatap seseorang yang terlihat familiar dimatanya sedang berdiri tak jauh dari gerbang sekolah.

Ckiit

"Anjing!! Kalo ngerem bilang-bilang ege!". Marah lyona saat tiba-tiba Andrea berhenti mendadak.

"Bacot!, sopan dikit kek! gue kakak Lo kalau Lo lupa". Lyona mendengus.

"Lo kenapa sih anjir?! Tiba-tiba ngerem, nabrak kucing Lo?!".

Andrea menyuruh lyona diam dan menunjuk pada objek yang berada tak jauh dari mobil mereka.

Lyona yang mengerti langsung mengarahkan pandangannya kedepan. Di sana, ibu mereka sedang berdiri seperti menunggu seseorang.

Cukup lama mereka memantau hingga pandangan mereka bertiga bertemu dan Dian yang berjalan kearah mobil mereka.

Tuk tuk tuk

Dian mengetuk kaca mobil mereka hingga Andrea menurunkan kaca mobilnya.

"Bisa kita bicara sebentar? Ini penting, bisakan?". Ucapnya.


~~~~~~BBB~~~~~~

Di sini lah mereka, disebuah kafe yang berada tak jauh dari sekolah. Tempat yang biasa para siswa datangi saat jam kosong selain ke kantin.

Dian duduk dihadapan Kedua anaknya, wanita itu terlihat menunduk sambil mengaduk-aduk kopinya. Mereka bertiga sama-sama diam hingga menimbulkan kesunyian yang mencekik.

"Apa yang ingin mami katakan?". Suara Andrea memecah keheningan yang terjadi antara ketiganya.

Dian mengangkat kepalanya dan menatap pada netra putra bungsunya itu.

"A apa kalian sudah mendengarnya? Papi kalian akan menceraikan mami". Ucapnya.

Ah Andrea dan lyona mengerti sekarang, pasti Dian mengunjungi mereka untuk meminta pada ayah mereka agar tidak menceraikannya.

"Yah, kami sudah dengar. Dan jika kamu tidak lupa, sepertinya papi sudah memberitahu mami kalau kami setuju atas perceraian kalian". Jawab lyona ketus.

Dian menatap tak percaya pada lyona, anak gadisnya kini berbicara dengan nada ketus padanya, padahal Dian tak pernah mengajarkan pada anaknya untuk berbicara ketus pada orang yang lebih tua.

"Berbicara lah lebih sopan Ly, aku adalah ibumu. Mami tidak pernah mengajarkanmu berbicara ketus seperti itu pada orang yang lebih tua!". Ceramahnya membuat lyona semakin muak dengan ocehan ibunya.

"Yah, karena kamu tidak pernah mengajariku!, Kamu hanya memperhatikan butik mu dan anak angkatmu saja". Bantahnya lagi membuat Dian terpaku pada tempatnya.

Mata wanita itu terbelalak seakan teringat waktu-waktu yang ia gunakan dulu.

Dian akui dulu ia sangat sibuk dengan butiknya hingga tanpa sadar ia membuat jarak pada putrinya dan semakin besar jaraknya saat ia mengadopsi Syela. Ia menyesal sungguh.

"M maafkan mami Ly, m mami tidak akan mengulanginya lagi". Ucapnya berusaha memegang tangan lyona yang tentu saja langsung ditepis oleh sang empu.

"Sudah terlambat". Jawabnya dan langsung pergi dari sana meninggalkan Dian dan juga Andrea.

Become Baby Boy✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang