Chapter 35

47.1K 4.5K 358
                                    

Seperti biasa ygy ಠ⁠ ͜⁠ʖ⁠ ⁠ಠ

Happy Reading!!















Ummmmmmmaaaccchhhhh






























"MENYINGKIR!! KUBILANG MENYINGKIR DASAR ORANG-ORANG BODOH!!".

"APA KALIAN TIDAK DENGAR! MENYINGKIR ATAU KUBUAT KALIAN TIDAK DAPAT MELIHAT DUNIA LAGI SIALAN!!!!".

Orang-orang Yang ada di rumah sakit itu langsung menyingkir begitu mendapati sang pemilik rumah sakit berlari dengan kesetanan sambil menggendong seseorang yang berlumuran darah.

Mereka terheran-heran saat melihat itu, terlebih disana juga ada menantu kedua Dreakson yang menangis sambil berlari mengejar Felix, begitupun dengan anak-anaknya yang lain.

Mereka berpikir siapakah orang yang berlumuran darah itu? Apa itu anak bungsu tuan Felix? Pikir mereka.

"Felix! Cepat letakkan ia disini! Suster! Segera siapkan ruang operasi, SEKARANG!!".

Felix meletakkan tubuh kecil tak berdaya itu dengan perlahan, sebelum Bara membawa tubuh kecil itu keruang operasi ia mengecup kening putranya.

Tes

Air mata Felix jatuh mengenai pipi berisi Ardian.

"Daddy mohon bertahanlah".

Diana jatuh meluruh begitu saja saat melihat pintu operasi tertutup rapat. Ia menatap kosong pemandangan yang ada didepannya.

"Hiks a Adek luka gara-gara ngelindungin Ly, hiks bagiamana ini?! Hiks mommy hiks mommy maaf!". Lyona berlutut dihadapan Diana.

"Tidak sayang, Ini bukan salahmu. Apa kau tidak mendengarnya, dia ingin menjadi pahlawan dengan melindungimu dan aku. Jangan salahkan dirimu".

Diana membawa lyona dalam dekapannya membiarkan ia menangis didalam pelukannya sementara ia hanya memandang pintu ruang operasi.

"Bajingan itu harus membayarnya!". Leon berlalu dari sana, dia akan membuat orang yang membuat adiknya seperti ini menderita.

"Aku, aku akan mengikuti Leon". Daniel ikut pergi dari sana meninggalkan Diana, Felix, Andrea, Lucas dan juga lyona.

Hening, suasa dilorong rumah sakit itu terasa sangat berat, pengap dan menyesakkan.

Didalam hati mereka terus berdoa semoga seseorang yang ada didalam sana dapat selamat dan kembali membagikan momen-momen menggemaskan dirinya.

BRAK!

"Kami membutuhkan darah dengan golongan AB negatif sekarang!!".

Dian bangkit, ia menuju kearah Felix dan mengguncang tubuh pria itu.

"Felix coba periksa di dunia bawah! Aku yakin pasti stok disana bisa membantu!". Ucapnya.

"Tenang honey aku sudah menghubungi Roy agar segera membawakan kantong darah yang dibutuhkan". Jawabnya

Tak lama dari itu terdengar derap langkah kaki tergesa-gesa dari lorong rumah sakit.

"Tuan hah hah hah s saya hah membawa stok  darah hah yang anda bilang hah hah hah". Roy datang sambil mengatur nafasnya yang tak beraturan akibat berlari.

"Kerja bagus".

Roy memberikan stok darah itu kepada suster yang ada di sana sembari tetap mengatur nafas.

"Bang Adek bakalan baik-baik ajakan?". Ucap lyona lirih.

Grep

"Tentu saja! Adek itu anak yang kuat, ia pasti akan bertahan dan terus bersama kita". Andrea memeluk lyona erat semabri mengelus rambut halus itu.

Become Baby Boy✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang