Chapter 34

43K 4.7K 271
                                    

Seperti biasa ygy

Happy Reading!














































PRANG!!

Leo menghancurkan barang-barang yang ada dikamar itu dengan brutal. Ia mengamuk karena tidak mendapati Ardian ada disana padahal ia hanya meninggalkan anak itu sebentar saja dan salam keadaan tak sadarkan diri.

"Akkhh SIALAN!!" Teriaknya kesal.

"Awas saja jika aku menemukanmu anak manis, aku akan benar-benar benar menghancurkan mu". Monolognya.

Leo mengeluarkan handphone kamera tiganya dan langsung menghubungi nomor ayahnya guna mengetahui bagaimana keadaan disana.

Nomor yang anda tuju tidak dapat dihubungi, mohon coba sesaat lagi-

Beberapa kali Leo mencoba menghubungi nomor ayahnya tapi tetap saja hasilnya tetap sama. Nomor ayahnya benar-benar tidak dapat dihubungi.

"Aiss ada apa dengan pria tua itu!!". Decaknya.

Ia keluar dari dalam kamar yang ia gunakan untuk menyekap Ardian menuju kebawah.

Leo akan mencari keberadaan Ardian karena ia yakin anak itu pasti belum pergi jauh dari sini mengingat kondisi kaki dari kucing manisnya.

"Keke aku yakin kau masih ada di sini kucing manis".









~~~~BBB~~~~~







"Zelo, apa bang Lucas baik-baik saja?". Bisiknya.

'yah tuan rumah, Lucas baik-baik saja dan sekarang ia dan anggota keluarga Dreakson yang lain sedang menuju kesini. Jadi anda harus terus bersembunyi sampai mereka datang'.

"Benalkah?".

Zero mengangguk walaupun tau kalau Ardian tidak dapat melihatnya karena anak itu sedang menutup matanya guna menahan sakit yang mendera pergelangan kakinya, ditambah dengan tempat yang ia gunakan untuk bersembunyi begitu sempit membuat ia kesulitan bernafas.

"Zelo, apa aku akan mati lagi?". Pertanyaan tiba-tiba yang dilontarkan Ardian membuat Zero mematung dan tak mampu untuk menjawab pertanyaan itu.

Karena walaupun ia sudah di upgrade sedemikian rupa, ia bukanlah Tuhan yang mengetahui kapan manusia akan mati. Ia hanyalah sistem yang ditugaskan untuk menemani dan melindungi bukan menentukan takdir.

"Begitu yah, hehe setidaknya aku sudah mendapatkan kasih sayang yang belum pelnah aku dapatkan sebelumnya. Terima kasih Zelo, kau adalah yang telbaik".

'jangan berbicara seperti itu tuan rumah! Anda akan selamat bagaimanapun caranya! Saya akan membuat anda keluar dari sini!!'.

Ardian tersenyum mendengar perkataan sistem yang selama ini menemaninya.

'tapi pelasaanku tidak enak Zelo, perasaanku mengatakan aku akan meninggalkan kalian semua. Daddy, mommy dan yang lainnya bakalan khawatir nggak yah?'. Monolognya dalam hati.

"Hey anak manis, dimana kau bersembunyi?".

Deg!!

Ardian menutup mulutnya saat mendengar suara yang familiar. Ia menatap takut-takut pada celah yang ada di guci itu.

Ardian melihat Leo yang sedang berdiri disamping guci yang ia tempati.

'tuan rumah, jangan membuat suara sekecil apapun'.

Become Baby Boy✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang