Chapter 7

84.5K 6.8K 343
                                    

Karena banyak yang minta untuk doble up nih aku kasih!!!

Senangkan klean ಠ_ಠ. Awas ajah kalau kalian nggak vote gue pites pala kalian atu-atu.

Hmmp

Seperti biasa sebelum mulai jangan lupa tekan bintang!!

Happy Reading!!








"Apa yang sedang kalian lakukan di dapur". Suara seseorang memasuki indra pendengaran mereka sehingga mereka langsung menengok kearah suara itu.

Ardian melihat di sanah ada dua orang yang memiliki tinggi yang hampir sama. Hmm salah satu dari mereka terlihat tidak asing, kalau tidak salah Ian pernah melihatnya tapi dimana yah.

'Ah benal! Foto yang ada dikamal Daniel!'. Serunya dalam hati

"Loh Gio? Sean! Kenapa kalian kemari?". Diana bertanya dengan sedikit menaikkan suaranya. Dia segera memberikan badan gempal Ian ke suaminya untuk di sembunyikan setelahnya berjalan dengan tergesa-gesa menuju kearah kedua keponakannya.

Felix yang mengerti maksud sang istri segera memeluk Ardian dengan sedikit erat tapi tidak membuat ian sesak. Dia menekan sedikit kepala ian ke dada bidangnya agar Gio dan Sean tidak dapat melihat wajah indah putranya.

'Gio? Sean? Meleka siapa zelo'. Adrian bertanya dengan penasaran pada dua orang berwajah datar itu.

'Mereka adalah anak-anak Kailo Dreakson kakak Felix'.

'Lah anjil meleka semua ada belapa olang sih sebenalnya'. Batin ian

'... nanti tuan rumah akan tau sendiri'. Zelo langsung menghilang dari pikiran Ardian. 'Zelo kamu menyebalkan'. Batin ian kesal

"Gio, Sean kenapa kemari?" Diana bertanya dengan terburu. Gio dan Sean langsung mengalihkan pandangan mereka kearah diana. Sebenarnya mereka sangat penasaran siapa yang ada di gendongan Felix.

"Apa kami tidak boleh berkunjung". Sean menjawab dengan nada datar khasnya. Dia tau diana seperti menyembunyikan sesuatu, terlebih dia melihat ada seorang anak kecil di gendongan Daddy mereka itu.

"Ah ha haha be begitu ternyata. Kalau begitu ayo kita keruang tamu sekarang. Mommy sungguh merindukan kalian berdua, sudah lama kita tidak bertemu kan". Diana menarik tangan Gio dan Sean menuju keruang tamu meninggalkan Felix dan anak-anaknya.

"Daddy meleka siapa?". Ian menatap penasaran ke arah Felix.

"Hah baby jangan terlalu dekat dengan mereka oke".

"Eh kenapa?". Ardian mengerutkan alisnya bingung karena felix menyuruh dirinya untuk menjauhi Gio dan Sean.

"Pokoknya jangan. Daddy tidak ingin mereka memonopoli dirimu". Ardian melongo saat mendengar jawaban felix.

'Jadi dia menyuluhku untuk menjauhi meleka bukan kalena meleka jahat. Tapi kalena tidak ingin aku dimonopoli oleh gio dan sean? Astagah! Aku tidak habis pikil'. Batinnya.

"Benar. Baby harus menjauhi mereka ok". Ian hanya dapat mengangguk ragu. Dia tidak habis pikir dengan pikiran mereka semua.

Hoam

Ah ian jadi mengantuk sekarang. Felix dan ketiga anaknya yang melihat Ardian menguap kecil itu terkekeh.

Ouh astagah lihat mata ian sekarang telah memerah karena mengantuk. Bahkan mata itu terlihat berkaca-kaca sekarang.

"Baby mengantuk?" Ian menganggukkan kepalanya pelan menjawab pertananyaan leon. Kepalamya terkantuk-kantuk karena sudah sangat mengantuk.

Lo tidur mulu perasaan-sky

Become Baby Boy✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang