Chapter 21

60.6K 5.8K 857
                                    

Seperti biasa sebelum mulai Vote dulu~

Happy Reading!


























































































Nggak panjangkan intronya😶







Saat ini Keluarga Felix tengah berada di depan pintu masuk Mansion utama Keluarga Dreakson.

Felix, Diana dan anak-anaknya menatap datar pintu bercat Silver itu. Ardian yang berada dalam gendongan Daniel melihat tatapan mereka juga ikut-ikutan menatap datar pintu besar itu dengan mata bulatnya yang melotot ganas.

"Buka pintunya". Pengawal yang bertugas menjaga pintu langsung bergegas membukakan pintu untuk Felix dan keluarganya.

Ceklek

Pintu telah terbuka dan hal pertama yang mereka lihat adalah Kailo yag sedang tersenyum lebar kearah mereka.

"Ah Kalian sudah datang ternyata". Seru Kailo.

Felix, Diana dan Anak-anaknya menatap datar Kailo yang masih mempertahankan senyumnya.

"Papa~". Ardian berseru riang saat melihat Kailo. Sangat berbeda dengan yang lainnya.

"Akh baby kau sangat menggemaskan hari ini". Kailo merebut Ardian dari gendongan Daniel dan memeluknya gemas.

Bagaimana tidak. Ian hari ini memakai jumpsuit beruang lucu lengkap dengan telinga dan ekor kecilnya. Itu adalah pakaian yang dibelikan oleh Kailo dan ada beberapa set pakaian yang sama dengan karakter yang berbeda-beda.

"Ahahahaha sudah Papa~ ahahaha geli~". Seru Ardian saat merasakan kumis dan jenggot tipis Kailo mengenai permukaan wajahnya.

Kailo tertawa puas saat mendengar tawa merdu Ardian memasuki indra pendengarannya. Rasanya ada ribuan kelabang yang berjalan dalam perutnya yang membuat sensasi menggelitik dan itu sangat menyenangkan.

'Kupu-kupu udah biasa( ͡ᵔ ͜ʖ ͡ᵔ)' -Sky

"Kak An?". Suara Dian menghentikan aktifitas Kailo dari acara 'mari mengecupi pipi bulat Ardian'.

Diana yang disebut namanya tentu langsung menoleh kearah Dian yang menatap kehadirian dirinya bingung.

"Lama tidak bertemu Dian". Sapanya dengan senyum tipis menatap pada Adik Tirinya itu.

Dian tersenyum kikuk karena tidak tau apa lagi yang harus dia katakan untuk menyambut kakaknya itu, apalagi saat melihat semua atensi dari suami dan anak-anak dari kakanya itu mengarah padanya dengan pandangan datar.

"Daddy!!". Syela datang dari arah tangga dan berlari menuju kearah Felix.

"Astagah sayang?! Jangan berlari di tangga". Seru Dian panik saat Syela berlari ditangga.

Grep

"Daddy~. Ela kangen". Syela memeluk tubuh tegap Felix dan tersenyum manis.

Felix menghiraukan apa yang dilakukan Syela. Di pandangnya Syela dengan wajah datar andalannya dan langsung melepas pelukan Syela.

"Lepas". Syela tertegun untuk sesaat sebelum menundukkan kepalanya tidak ingin melihat tatapan datar Felix.

'Menjijikkan'. Syela samar-samar mendengar suara seseorang yang mengatainya. Dia mengangkat kepalanya guna mencari sang pelaku yang ternyata adalah Leon.

Become Baby Boy✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang