chapter 31

50K 5K 705
                                    

Seperti biasa votenya jangan lupa(✷‿✷)

Happy Reading!!



















































Warning!!!!!!!!!























"Akh nghh, yah ah le bih cepat hngh~". Desahan demi desahan lyona dengar dari dalam ruangan penyiksaan. Ia yakin kalau dua 'wanita' itu kini sedang menikmati Hadiah dari Andrea dan Leon.

Ceklek

Ia membuka pintu itu dan hal pertaman yang ia lihat adalah Mila dan Luna yang mengangkang lebar membiarkan dua pusaka memasuki lubangnya.

'iuu menjijikkan'. Batinnya saat melihat pemandangan didepannya belum lagi bau khas percintaan yang mengudara didalam ruangan itu membuat ia mual.

"Kalian pergilah". Titahnya.

"Baik nona". Para priayang tadinya menggagahi mereka kini sudah keluar tanpa memakai busana mereka terlebih dahulu meninggalkan Mila dan Luna yang bergetar hebat disana karena pelepasan mereka.

"Kalian benar-benar menjadi seorang jalang yah, hmm apa yang akan orang tua kalian katakan jika melihat penampilan kalian saat ini yah". Ujarnya menatap kedua gadis itu dengan

"Hiks Ly tolong lepaskan kami hiks k kami tidak akan hiks me mengulangnya lagi hiks". Luna merangkak kearah lyona dan menggapai sepatu yang dikenakan lyona sebelum sang empu menendang tangan itu.

"Jangan menyentuh sepatuku dengan tangan kotormu itu. CK harga sepatuku bahkan tak sebanding dengan harga diri kalian". Sarkasnya.

"CK aku harus membuang sepatu ini nanti". Gumamnya kesal.

Lyona menatap kedua gadis itu dengan jijik dan menginjak tangan Luna yang tadi menyentuh sepatunya.

"AAAKKKHH". Teriaknya saat lyona menginjak tangan kanannya dengan tekanan yang tak main-main kuatnya.

"Ck. Kau terlalu berisik". Decaknya kesal.

"Eliza bawakan aku sebuah jarum beserta benang kawat yang tipis". Suruhnya pada asisten pribadinya yang sedari tadi berdiri memperhatikan semua yang dilakukan lyona.

Sudah kubilang bukan jika keluarga Dreakson mempunya asisten pribadi masing-masing. Hmm jika kalian lupa kalian bisa membaca ulang cerita ini!.

"Baik nona, akan segera saya bawakan".
Tak berselang lama Eliza datang dengan membawa kotak kecil yang berisi benang dan kawat tipis yang sudah terhubung.

"Ini nona".

"Hnm~ karena kamu sangat berisik jadi aku akan menjahit mulut ini". Ucapnya sembari mencengkram erat wajah Luna.

"Akh! Hiks l lepas hiks hmmp!!!". Lyona mulai menjahit mulut yang sangat berisik itu, tak perduli dengan cipratan darah mengenai wajahnya yang cantik.

Sementara lyona fokus dengan Luna, Mila dengan perlahan-lahan mengambil kesempatan itu untuk keluar dari ruangan penyiksaan.

Kasian sekali~ dia sepertinya lupa jika ada Eliza yang sedari tadi memperhatikan gerak-geriknya.

CTAK!!

AAAAAKKHHH

Mila tiba-tiba saja berteriak kencang saat merasakan sesuatu yang tajam memotong kakinya.

"Aissshh kenapa dia berisik sekali gue jadi salahkan ini ngejahitnya!". Marah lyona saat acara menjahitnya terganggu.

Become Baby Boy✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang