3. DIHUKUM BARENG

5K 791 434
                                    

Hai ketemu aku lagi nih, hehe!

Aku cuma mau ingetin nih jangan lupa vote komen dan shere keteman-teman kelian kalo bisa juga bantu shere ke sosmed<3

Follow Ig aku ya guys:
Ig: @putrirevi_mariska
Tiktok: @revi439

°
°
°

3. Dihukum bareng

     Matahari sudah mulai terlihat itu artinya pagi akan segera tiba. Gaby sudah rapi dengan seragamnya dan Alsea juga sudah siap untuk berangkat kesekolah.

"Udah siap sayang?" Gaby bertanya.

"Udah ma, let's go." Alsea keluar rumah lebih dahulu.

     Gaby mengantarkan Alsea sampai gerbang sekolah. Sebelum berpisah dengan anaknya Gaby selalu menyempatkan untuk mencium kedua pipi Alsea dan berpesan kepada Alsea agar tidak nakal disekolah.

"Belajar ya pinter Sea." Teriak Gaby menyemangati Alsea.

     Saat ingin berjalan kearah mobil Gaby mendengar ibu-ibu yang sedang membicarakan dirinya. Gaby melirik sinis kearah ibu-ibu tersebut.

"Kasian ya masih muda udah jadi ibu aja, pergaulan ngga bener tuh jeng." Ucap ibu yang bergosip.

"Iya jeng, gimana nanti sama masa depannya ya." Sahut ibu yang satunya.

     Kuping Gaby yang mendengar omongan tersebut jadi panas, ingin rasanya Gaby mencakar muka ibu-ibu yang membicarakan dirinya.

     Gaby menghampiri ibu-ibu tersebut. "Ekhem, lagi ngomongin saya?" Gaby pura-pura bertanya dengan tangan yang ditekuk di depan dadanya.

"Enggak tuh salah denger situ, iya ngga jeng." Ucap ibu tersebut.

"Kuping saya masih berfungsi lho, Bu." Gaby berucap dengan menampilkan muka dingin. Ibu-ibu tersebut hanya diam dan menatap balik Gaby.

"Ingat ya Bu, jangan pernah bicara yang tidak-tidak jika anda tidak mengetahui hal yang sebenarnya." Gaby kembali berucap.

"Jangan pernah ngurusin hidup saya, jika hidup kalian saja belum tentu benar." Gaby menatap kedua wanita didepan dengan tajam seolah ingin membunuhnya.

     Tidak mendapatkan respon dari ibu-ibu itu, akhirnya Gaby memilih untuk beranjak dari tempat.

"Permisi." Pamit Gaby.

°°°°°°

     Setelah mengantar Alsea ke sekolah dipertengahan jalan tiba-tiba mobil Gaby mogok. Mana masih jauh jarak dari sini kesekolah.

"Ck! Sial banget gue hari ini, mana ngga ada taksi atau angkot lagi yang lewat." Gerutu Gaby kesal.

     Mencoba untuk menghubungi kedua sahabatnya, namun kedua sahabat Gaby itu sok seleb di chat dan ditelpon berulang kali namun tak ada yang mengangkatnya.

"Dasar temen laknat!" Umpat Gaby.

"Ayo dong Ra, mikir gitu." Gaby mengetuk-ngetuk kepalanya dengan jarinya. "Regan."

"Ayo dong Gan angkat, gue butuh bantuan lo kali ini." Lirih Gaby.

     Namun hasilnya Regan juga tidak mengangkat telpon Gaby. Apa yang harus Gaby lakukan sekarang? Jam sudah menunjukkan pukul 06.58 seperti gerbang sebentar lagi akan ditutup. Tidak ada pilihan lain selain berlari, ya itung-itung olahraga.

"Gue harus lari gitu? Tapi ngga ada pilihan lain." Gaby mengambil tas sekolahnya dan kunci mobilnya.

     Setelah itu dia berlari sebisa mungkin agar cepat sampai disekolah sebelum gerbang ditutup.

AURORA [HIATUS SEMENTARA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang