39. GETARAN ANEH

2.7K 100 127
                                    

Halo sayang

Jangan lupa vote dan comment sebanyak-banyaknya

Tandai kalo ada yang typo dan kalian bisa kasih saran!!

💐Happy Reading💐

°°°°°°

39. Getaran aneh

     Kini bapak beranak satu itu sedang mengantri untuk membayar semua belanjaannya. Bukan belanjaan dia tetapi titipan dari istrinya.

"Terimakasih" Ucap mbak kasir.

     Setelah membayar mereka keluar dari minimarket, namun Regan merasa ada yang tertinggal.

"Dompet gue mana elah?" Ia meraba-raba bagian saku celananya.

"Kenapa, pa?" Tanya Alsea.

"Dompet Papa kayaknya ketinggalan di dalam deh, sebentar ya Papa ambil. Kamu disini aja jangan kemana-mana, oke?" Ucap Regan dan si anak pun mengangguk dengan polos.

     Sambil menunggu sang Papa keluar dari minimarket. Alsea membuka es krim yang tadi dibeli. Namun, ia samar-samar mendengar seperti ada yang memukul.

     Bugh!

"Kok suaranya kayak pukul-pukulan sih? Atau orang lagi ngapain?"

"Sea samperin nggak ya? Tapi kata Papa nggak boleh kemana-mana." Anak itu menggaruk kepalanya yang tidak gatal lantaran bingung.

     Akhirnya kaki kecil Alsea melangkah membawanya menuju kearah dimana ia mendengar suara pukulan tersebut. Tidak jauh dari tempat ia berdiri saat ini. Alsea bisa melihat dimana ada beberapa orang yang tengah beradu jotos.

"Astaghfirullah" Sontak Alsea menutup mulutnya dengan satu tangannya karena tangan yang satunya ia gunakan untuk memegang es krim.

     Bugh!

     Bugh!

"Arghh!!" Teriak salah satu orang yang sedang beradu jotos.

"Masih mau ngelawan?!" Lelaki dengan pakaian yang benar-benar mencerminkan anak geng motor itu sepertinya akan memelintir lagi tangan lawan mainnya. Namun.....

"Setoppp!!!"

     Alsea berteriak kencang dengan imutnya ia menarik ujung jaket yang digunakan lelaki itu. Lelaki yang akan memelintir tangan lawan mainnya. Sedangkan lelaki tersebut menatap tajam Alsea.

"Sea takut, tapi katanya sesama manusia kita harus saling tolong bukan? Ini itu Sea mau nolong karena kasian." Gumam Alsea pelan bahkan tidak ada yang mendengar.

"Mau es krim, Om? Hehe" Tanya Alsea dengan polosnya.

"Ck!" Decak lelaki tersebut.

"Jangan dipukuli lagi, Om kasian tau." Ucap Alsea dengan berani.

"Anak kecil nggak usah ikut campur!!" Bentak nya dan sukses membuat Alsea menangis.

     Sedangkan teman lelaki tersebut dan lawan mainnya melongo dan bingung melihat Alsea yang menangis. Tangan Alsea yang tadi memegang ujung jaketnya pun sudah terlepas ketika dibentak.

"Heh!! Diem nggak?!!" Bukannya dilemah lembutin, lelaki itu malah memelototi Alsea sehingga membuat Alsea kembali takut.

"Huaaa...Mama tolong!!!"

     Lawan mainnya lelaki tersebut memanfaatkan suasananya untuk menyerang kembali. Lelaki tersebut seperti mengetahui jika mereka akan memukul Alsea menggunakan tongkat kayu yang berada disampingnya. Sontak lelaki tersebut langsung memeluk Alsea untuk melindunginya. Tidak peduli dengan tangisan Alsea yang masih meraung-raung seperti macan.

AURORA [HIATUS SEMENTARA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang