AURORA [HIATUS SEMENTARA]

35. SAH

Assalamu'alaikum

⭐ dan 💬 nya jangan sampai ketinggalan yang beb<3

💍Happy Reading💍

°
°
°

🎶Janji Suci🎶
-Yovie & Yuno-

35. Sah

     Akhirnya hari yang ditunggu-tunggu pun tiba. Ya hari ini adalah hari dimana pernikahan Gaby dan Regan akan dilakukan.

     Gaby bangun subuh-subuh sekali karena harus di make up oleh perias. Gaby saat ini sudah dirias oleh perias yang disewa. Sungguh, ia terlihat sangat cantik dengan kebaya berwarna putih yang senada dengan warna kulit putihnya yang mulus. Ia menatap dirinya dipantulan cermin yang berada di depannya tanpa sadar bibirnya mengulum senyum.

"Cantik banget anaknya Rudi." Puji nya pada dirinya sendiri. Hingga membuat sang perias yang meriasnya tertawa pelan.

"Anda memang sangat cantik, pasti calon suami Anda beruntung bisa memiliki Anda." Ucap sang perias sembari membenarkan make up nya Gaby.

"Ya, tapi sepertinya saya yang beruntung karena dia mau menerima saya apa adanya." Ucap Gaby.

     Tidak lama kemudian pintu kamar Gaby terbuka dan masuklah ketiga sahabatnya. Mereka juga terlihat sangat cantik dengan gaun yang melekat di tubuhnya dan high heels yang senada.

"Saya tinggal dulu ya, nanti panggil saya aja kalo make up nya berantakan lgi." Gaby mengangguk dan setelah itu sang perias keluar dari kamar Gaby.

"Cantik banget sih." Puji Maura tersenyum lebar.

"Kok gue tiba-tiba deg-degan gini sih?" Gaby memegang dadanya yang terasa dag dig dug serrr.

"Yang bakal ngucap ijab kabul kan Regan, ini kenapa malah lo yang jadi deg-degan?" Tanya Mentari.

"Nggak tau rasanya itu kayak dag dig dug serrr gitu." Ucap Gaby.

"Udah tenang aja, sejam lagi acara nya bakal dimulai. Kata Om Rudi juga mempelai pria nya udah dijalan mau menuju kesini." Celetuk Aira.

     Gaby menganggukkan kepalanya lalu tiba-tiba Rudi datang dengan setelan jas yang melekat ditubuhnya. Sehingga membuat kesannya seperti masih muda dan gagah. Siapapun yang melihat Rudi saat ini pasti akan langsung pingsan. Ketiga sahabatnya yang menyadari kedatangan Rudi, pun segera izin keluar dan membiarkan anak dan bapak itu bicara berdua.

"Anak papa udah gede ya, nggak kerasa sebentar lagi udah mau jadi milik orang lain." Rudi mengelus bahu Gaby.

     Gaby tidak tahan untuk menahan air matanya saat ini. Ia langsung memeluk erat papa nya, tidak peduli dengan make up nya yang akan luntur karena nanti bisa diperbaiki.