Assalamu'alaikum
Jangan lupa pencet ⭐ dan 💬 sebanyak-banyaknya
Apa kabar semunya?
Merek hp kalian apa?
🥑Happy Reading🥑
°
°
°32. Avora
Semua murid SMA Cendana sedang melaksanakan ujian. Dimana sebentar lagi mereka akan lulus. Dan ini adalah ujian terakhir mereka. Seperti di kelas 12 IPS 1, kelas Gaby dan teman-temannya.
Banyak yang berbisik-bisik untuk meminta jawaban. Tapi, ada juga yang seperti meminjam Tipe-X atau meminta sobekan kertas untuk menulis contekan jawaban. Kenapa harus berbisik? Ya kalian pasti tau karena ada guru pengawas yang berjaga disetiap kelas. Ditambah mata guru pengawas itu ada dimana-mana walaupun mata guru itu sedang merem. Tapi seolah tau gerak-gerik dari muridnya. Apa kalian juga pernah seperti itu?
"Bess..besss woyy!!" Panggil Clara dengan cara berbisik. Namun, yamg dipanggil tidak menyahut ataupun menoleh.
"Nyeleb banget anjir!!" Umpat Clara.
"Heh! Tipe-X dong, Ra." Bisik Joki, salah satu temannya Gaby.
"Nggak ada di gue. Dibawa Maura noh." Gaby menunjuk Maura dngn dagunya.
"Maura Tipe-X dong." Maura yang mendengar bisikan Joki pun menoleh dan melemparkannya Tipe-X nya ke Joki.
"Sasimo amat Tipe-X lo, Ra. Dilempar sana sini mau." Canda Maura tertawa pelan.
"Yeee mulut lo. Gini-gini gue modal kali ke sekolah bawah Tipe-X. Nggak kayak lo semua yang hobi tukang minjem." Sindir Gaby.
"Sctv ya Ra, satu untuk semua." Timpal Joki tertawa kecil.
"Hahaha bisa aja lo." Gaby ikut tertawa kecil.
"Heh itu bangku belakang kenapa pada bisik-bisik?" Tanya guru pengawas yang di ketahui bernama Pak--Sandy.
"Enggak ini lho pak, Tipe-X nya sasimo banget." Ucap Joki.
"Halah alesan pakek bilang Tipe-X sasimo segala paling juga yang bilang diem-diem sasimo." Sindir Pak Sandy hingga mengundang gelak tawa semua orang.
"Anjay sasimo nggak tuh."
"Janji nggak sasimo."
"Tipe-X nya glowing dong."
"Geger yok, Pak." Ajak Joki.
"Ayo! Mau dimana." Pak Sandy sudah mengeluarkan tatapan tajam nya hingga membuat nyali Joki menciut.
"Hehe damai deh Pak." Joki menyengir kuda sambil kedua tangannya membentuk huruf V.
"Huuuuuuu." Sorakan dari teman sekelasnya mulai terdengar.
"Sudah-sudah dikerjakan lagi. Waktunya tinggal sepuluh menit lagi" Ucap Pak Sandy.
Berbeda dngn kelas 12 IPA 1 kelas yang Regan dan teman-temannya tempati. Kelas IPA adalah kelas yang berisi kutu-kutu buku. Namun, tidak dngn kedua teman Regan. Sepertinya mereka sibuk mencari contekan kesana kemari. Ya siapa lagi jika bukan Angga si buaya dan Iqbal si sadboy.
"Gan, contekan dong Gan." Bisik Angga dengan muka yang melas.
"Jijik gue liat muka lo yang melas gitu." Ucap Regan.
"Lo kan pinter Gan, masa nggak mau bagi-bagi jawaban sih." Timpal Iqbal menyengir kuda.
"Karena gue pinter makanya gue nggak mau bagi-bagi." Ucap Regan.
KAMU SEDANG MEMBACA
AURORA [HIATUS SEMENTARA]
Teen FictionIni kisah antara Gaby Aurora dan Regan Aditama. Gaby, gadis ceria yang dua tahun terakhir ini selalu mengejar ngejar Regan. Walau sering mendapatkan perkataan dan hinaan yang selalu membuatnya sakit hati. Gaby tidak akan menyerah, ia terus berjuang...