Prolog

2.1K 202 8
                                    

"Huft...Huft..."

Deru nafas tak beratuaran terdengar dari seorang gadis yang tengah menyelesaikan hukumannya dilapangan SMA GARUDA. Dengan peluh yang bercucuran membanjiri wajah cantik nya, gadis dengan seragam putih abu-abu itu terlihat kelelahan. Bagaimana tidak ia harus menyelesaikan hukumannya berlari mengelilingi lapangan samai pelajaran pertama berakhir. Sampai jam pelajaran guru yang menghukumnya selesai.

Teeet teet

Gadis berkuncir kuda itu berhenti berlari, ia menghela nafas lega sambil menetralkan nafasnya ketika mendengar bel yang ia tunnggu-tunggu kini berbunyi dan mengakhiri penderitaannya. Walaupun ia tidak sepenuhnya lari karena banyakan jalan tetap saja rasanya kakinya akan remuk.

Untung jam pelajaran berakhir bertepatan dengan istirahat, ia merasa bersyukur akan hal itu.

"Sial banget gue hari ini ya allah" keluhnya.

"Woy curut"

Jisoo menoleh kearah sumber suara, itu Ryujin. Gadis cantik berperawakan sangar itu sahabat karib Jisoo, bisa dibilang Ryujin sahabatnya sejak kecil.

"Sini, mau minum kaga lo" teriak Ryujin memberi gestur tangan agar Jisoo mendekat,  seperti emak-emak yang menyuruh anaknya pulang main.

Jisoo mengangguk lalu menghampiri Ryujin. "Makasih ya lo emang terbaek" ucap Jisoo setelah menerima minuman dari Ryujin.

"Btw, lo napa bisa telat sih?. Gak biasanya lo telat masuk sekolah".

Jisoo yang merasa lega habis minum itu menyengir. "Hehe gue tadi malem ngelembur ngerjain makalah yang kemaren belum selesai, makannya kesiangan".

Pletak!

"Aduoh" gadus Jisoo.

"Makannya kalo ada tugas yang sekiranya berat tuh langsung dikerjain. Lo kebiasaan nih entar-entar mulu" omel Ryujin gemas. "Udah tau pak Indro galak malah nyari perkara sama macan"

Siapa sih murid SMA GARUDA yang tidak mengenal pak Indro si guru killer yang terkenal galak dan tegas dan juga selalu mendisiplinkan murid-muridnya apalagi belau yang enggan menoleransi murid yang tidak mengerjakan tugas yang beliau berikan dan murid yang terlambat. Bahkan murid sekolah lain saja kenal sama beliau saking banyaknya murid yang selalu menggibahinya.

Namun kasus Jisoo bukan hanya sekedar telat namun juga lupa membawa makalah yang ia garap hingga larut malam,  ingin rasanya menerutuki sifat pelupannya itu.  Jika saja ada obat pikun ia akan beli sekarang juga.

Jisoo cemberut. "Iyaa Ryuu ga lagi deeeh"

"Makannya jangan nyepelein tugas"

"Iyaa iyaaaa" ucap Jisoo pasrah, daripada nanti ia mendengar Ryujin mengomel panjang kali lebar kali tinggi.

"Lo mau ngantin ga?" tawar Ryujin.

"Yuk, gue juga udah laper njir tadi pagi belom makan" ucap Jisoo semangat.

Dugh

Byur

Naasnya minuman itu mengenai seseorang saat Jisoo membalikkan badannya, dan jidat mulus nya kini mengenai dada bidang seseorang tersebut.

Jisoo menelan ludahnya kasar ia menelisik seseorang yang ia tabrak dari bawah hingga atas. Matanya kini bertatapan dengan mata tajam milik cowok itu. Menyeramkan, kata yang sangat cocok untuk pemuda didepannya ini.

Ryujin menatap keduanya was-was ia bisa merarasakan jika amarah cowok itu akan meledak.

"LO--" ucap pemuda itu penuh penekanan.

-------------------------------
Semoga suka ygy ❤

My Babu is Their Queen [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang