Kriiingg!!!
Tangan panjang nan lentik itu mulai meraba-raba meja nakas mematikkan jam alarm berwarna ungu yang sangat memekakkan telinga.
"Hoaaammm" ia menguap lebar sambil meregangkan badannya yang terasa pegal. Ia menutup matanya lagi 5 menit.
'And now I'm all up on ya, what you expect?
But you're not coming home with me tonight,
You just want attention, you don't want my heart----'Jisoo dengan malas mengambil ponselnya lalu menekan tombol hijau.
"Hmm hallo?" ucap Jisoo malas.
"Masih pagi lemes amat lo kek tai"
Seketika Jisoo melototkan matanya, ia langsung terduduk mendengar suara berat di sebrang sana. Ia melihat ponselnya 'Demit' itu nama kontak Jaemin di ponsel Jisoo.
"Oy babu"
"Ada apa sih?" Jisoo mendengus.
"Jangan lupa bekel gue"
"Iyaa iya bawelll"
"Siapa tau lo pikunan makannya gue berbaik hati buat ngingetin lo"
Jisoo melirik jam, sekarang jam 4 lebih. "Kurang kerjaan banget lo nelpon gue jam segini" ucap Jisoo.
"Gabut"
"LO TUH YA--"
Tuuut tuut
Sambungan telpon diputuskan sepihak membuat Jisoo menggeram kesal. Jaemin, tersangka pemutusan sambungan telfon itu kini tertawa disebrang sana, setelah berhasil menganggu gadis itu.
Tak ingin kesalnya berkelanjutan, Jisoo menyambar handuk lalu masuk ke-kamar mandi. Selang beberapa menit ia keluar dan berganti pakaian, lanjut melakukan kuajibannya sebagai seorang muslim, sholat subuh.
Setelah kegiatannya selesai ia kedapur memasak makanan untuk si Demit yang tadi menelfonnya.
***
Jam istirahat sudah berbunyi dari 3 menit yang lalu, gadis dengan rambut dikuncir kuda itu nampak fokus dan menikmati soal-soal yang tersajikan didepannya.
"Jii udah yuk kekantin" rengek Ryujin sambil menggoyang-goyangkan lengan Jisoo.
"Bentar Ryu satu soal lagi"
"Ish satu soal apaan ujung-ujunya 10 soal" ucap Ryujin kesal. "Otak lo gak panas apa ngerjain beginian, gue yang ngeliat aja rasanya eneg" tutur Ryujin.
Ya gimana tidak Jisoo sekarang tengah mengerjakan soal Fisika karena gadis itu akan mengikuti Olimpiade. Rasanya Ryujin ingin meruqiah Jisoo saat gadis itu mengatakan jika pelajaran Fisika itu menyenangkan.
Jisoo terkekeh kecil. "Karena lo emang gak suka Fisika Ryu" ucapnya tepat sasaran.
"Emang gak suka, dan gak niat suka juga sih. Puyeng gue sama rumus-rumus" keluh Ryujin.
"Ya makannya belajar"
"Gue belajar gak belajar juga sama aja tuh gue liat-liat" dengus Ryujin.
"Oh ya btw lo lomba sama siapa ntar?"
"Gue juga belum tau tapi kata pak Halim masih dicariin" ucap Jisoo.
Ryujin mengangguk-ngangguk, ia menepuk pundak Jisoo pelan. "Sekarang waktunya refresing bestie"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Babu is Their Queen [ON GOING]
Teen FictionON GOING -------- Jisoo Deinandra tidak sengaja mencari masalah dengan ketua geng GARVENDAS dia adalah Jaemin Nalingga. Dari mengikuti saran sesat dari Ryujin sahabatnya, dan berakhir menjadi babu si demit itu hingga 2 bulan. Ia kira dia dan Jaemi...