3.0

968 151 4
                                    

Tap

Tap

Tap

Dilorong yang sepi gadis mungil itu tengah mengendap-endap, matanya tengah mewaspadai area sekitar untuk berjaga-jaga. Persis seperti maling.

Yang biasanya ia berangkat dari gerbang depan lalu berjalan lurus sudah sampai di kelasnya, namun pagi ini tidak bahkan ia harus repot-repot berjalan ke gerbang depan lalu berbelok melewati jajaran kelas 10, saking niatnya. Padahal jarak kelasnya cukup jauh jika harus melewati kawasan kelas 10. Hanya demi menghindari seseorang.

Badannya menegap bibirnya membentuk senyuman saat meliht Ryujin diujung koridor. Ia menoleh kebelakang sebentar, tidak ada siapa-siapa.

"Huuftt aman" ucapnya menghela nafas lega.

"Ryuu tunggu!!"

Ryujin menoleh kearah sumber siara,  keningnya berkerut melihat Jisoo berlari kecil kearahnya. "Jirut, lo habis ngapain lewat kesana?"

"Gue lagi ngehindarin cowok gila"

"Cowok gila? Siapa si"

"Cowok yang kemaren Ryuuu"

"Ohhh yang kemaren lo tumpahin bajunya pake floridina?" ucap Ryujin membulatkan matanya.

"Iyaa"

"Gilaaa Ryuu gue tadi malem habis di chat dia" ucap Jisoo.

"Eh buseet demi apaaa!!?"

"Beneran suer, katanya walcome to be my babu, gituu huaaaaa Ryuuu tolong gueee"

"Hey tenang Jii, tenang"

"Gimana gue bisa tenanggg" rengeknya.

"Duhh gimana ya" Ryujin nampak berfikir keras lalu menjentikkan jarinya.

"Gini aja, gini aja. Gimana kalo lo pake masker, biar setengah wajah lo gak keliatan, terus kalo lo ditanya kenapa pake masker, jawab aja kalo lo lagi batuk pilek" usul Ryujin.

Jisoo terdiam sejenak. "Boleh juga, tapi siapa yang bawa masker?"

"Udah tenang..., ntar gue beliin di kopsis" ucap Ryujin. "Lo masuk gih gue mau ke kopsis".

"Aaaa Ryujin lo emang terbaekk gue sayaang sama lo, muah" ucap Jisoo merangkul sohibnya itu tak lupa menciumnya juga. 

Ryujin bergidig ngeri sambil mengusap pipinya. "Anjirr Jiii gue bisa sawan asyu".

Jisoo tertawa. "Biarin wlekk".

***

Bel istirahat berbunyi membuat murid-murid berhamburan keluar kelas dan ada juga yang masih dikelas. Seperti Ryujin dan Jisoo, duo sohib itu juga sudsh keluar kelas hendak menuju ke kantin.

Kantin yang mereka tuju kini kantin yang dekat dengan kelas 12 IPA 1, jika ditanya kenapa mereka memilih kantin yang ada disana. Selain dekat dengan kelasnya mas cursh kantin itu cukup sedikit pembelinya, lumayan sepi, nyaman dan tidak perlu repost-repot ngantri lama, lagipula makanannya pun juga enak. Berbeda dengan kantin di sebelah kelas 10 IPA, bisa dibilang disana itu kantin favorit karena makannya juga gak kalah enak, bahkan yang ngantri seperti orang demo.

"Lo mau pesen apa?"

"Gue somay, sama es teh deh" ucap Jisoo.

"Oke bentar gue pesenin" ucap Ryujin,  namun sebelom malangkah ia berbalik badan.

"Oh ya, inget jangan copot maskernya sebelum gue balik bawa makanan" peringat Ryujin, sambil menunjuk maskernya sendiri.

Iya, Ryujin juga ikut pake masker. Teman sejati bukan :), ia rela menemani Jisoo memakai masker juga walaupun sebenarnya hidungnya selalu gatal dan juga merasa pengap, tapi tidak papa demi Jirut-nya.

My Babu is Their Queen [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang