15.1

795 113 14
                                    

Pagi ini seperti biasa Jisoo selalu berangkat lebih awal, ia berniat mengerjakan PR disekolahan karena kemaren malam ia tidak ada waktu.

"Woy Jituuut tungguin" ucap Ryujin.

Jisoo berbalik meliahat Ryujin yang tengah berlari kecil kearahnya.

"Tumben lo pagi banget" ucap Jisoo.

"Gue mau ngelancarin misi" ungkap Ryujin.

"Misi apaan lagi dah"

"Itu loh yang lo ngasih saran ke gue buat nggrebek orang misterius"

"Ohh yang itu ya ya gue inget"

"Nah karena gue udah dalam tahap kepo maksimal sama orang yang naruh coklat sama kertas origami diloker gue, jadi hari ini gue mutusin buat ngegep orangnya" ucap Ryujin.

"Gue bela-belain nih mandi dari subuh, semoga aja kaga zonk"

"Eh gue juga ikut dong kalo gitu kepo nih"

"Skuy lah gasss ngeng, sepii go!" dengan tangan Ryujin mengepal keatas.

Keduanya berjalan meliwati beberapa koridor. Saat sudah didepan ruang ganti perempuan Ryujin dan Jisoo mengendap-endap seperti maling. Menoleh kekanan dan kekiri setelah merasa situasi aman, mereka langsung masuk kedalam salah satu bilik. Jadi letak loker cewek itu berhadap-hadapan dengan bilik ganti.

"Untung masih sepi" ucap Jisoo pelan.

"Jii lo bawa minum ga?, aus banget gue" tanya Ryujin.

"Bawa sih, bentar" Jisoo merogoh botol disamping tasnya lalu menyondorkannya pada Ryujin.

"Nih". Ryujin menerimanya lalu meminum air itu.

"Ah..." tonggorokan Ryujin merasa lebih lega.

"Kayanya lo cocok deh Ryu ikut remaja pati jompo" ujar Jisoo.

"Kayanya sih gitu" sahut Ryujin. "Dan lo yang ngasuh gue makin tambah cocok"

"Ogah banget nyet" tolak Jisoo.

Keduanya saling diam. "Kira-kira orangnya siapa ya Ryu"

Ryujin menggeleng. "Kalo gue tau juga gak akan disini atuh Jii"

"Ya maksutnya lo nebak-nebak kek" dengus Jisoo.

"Lagi gak mood mikir, soalnya gue belom sarapan" sahut Ryujin.

"Giniamat punya bestie" keluh Jisoo.

Bunyi deritan pintu terdengar membuat Jisoo dan Ryujin bertatap-tatapan. Keduanya semakin deg-degan dibuatnya. Ryujin membuka sedikit celah pintu bilik. Bisa ia liat ada seorang cowok tinggi yang tengah membobol lokernya.

'Dari postur tubuhnya gelagatnya kaya kenal'-batin Ryujin.

Mata Ryujin menyipit kala ia merasa mengetahui siapa cowok itu. Jisoo yang kepo ikut mengintip dibawah Ryujin.

Mata Jisoo membola saat cowok itu membalikkan badannya, Ryujin juga tak kalah kaget. Dugaannya benar selama ini cowok itu masih mengejar-ngejarnya. Sial ini yang ia khawatirkan, pasti Jisoo akan bertanya-tanya nanti.

"Kak--kak Lomon?"

Cowok berparas tampan itu terkaget saat kedua cewek yang tengah memergokinya kini keluar dari persembuanyiannya.

"Jisoo R-ryujin?"

Mata Jisoo seketika terasa memanas, sekuat tenaga ia tidak meluruhkan air matanya. Rasanya sangat sakit, seperti ada ribuan belati yang merajah ulu hatinya, bahkan rasanya seperti ada yang menyekik perasaannya.

My Babu is Their Queen [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang