1.0

1.4K 158 4
                                    

"LO--" ucap pemuda itu penuh penekanan.

Jika yang tumpah hanya sekedar air putih mungkin cowok itu bisa memakluminya, tapi masalahnya yang ditumpahkan oleh Jisoo itu minuman jeruk alias Floridina, membuat noda orange yang sangat ketara pada seragam pemuda yang ia tabrak.

Yang lebih tinggi langsung mencekal tangan Jisoo tiba-tiba, membuat si gadis kaget. Sekarang ia diseret entah dibawa kemana, bahkan ia dan cowok didepannya kini tengah menjadi pusat perhatian. Jisoo menoleh kebelakang, raut wajahnya memelas menyiratkan meminta pertolongan pada Ryujin.

"Woy si Jirut mau dibawa kemana ituuu woyyy!"

Saat Ryujin hendak melangkah namun gadis itu dihadang oleh ketiga cowok yang digandrung-gandrungi oleh ciwi-ciwi SMA GARUDA.

"Eeeitss mau kemana?" tanya si cowok berwajah tengil berkulit eksotis. Dia Haechan Laksmana.

Ryujin memandang tajam Haechan. "Bukan urusan lo, awas!"

"Judes banget," komen si paling pendek diantara ketiga temannya itu. Dia Renjun Pranadipta.

"Udah lo disini aja sama kita-kita, biarin aja mereka berdua pergi toh temen lo juga salah" ujar si mata sipit berbadan hulk. Dia adalah Jeno Raharja.

Ryujin mendengus. "Ogah sama orang-orang sinting!"

Dengan kesal Ryujin mendorong pundak Haechan dan Jeno, membelah jalan. Belum sempat maju beberapa langkah ia merasa ada yang menarik rambutnya.

"Tadi lo bilang apa barusan?". Haechan sipelaku penarikan rambut Ryujin.

"Apa si?" jawab Ryujin ketus.

"Lo ngatain kita apa tadi. Sinting??" ulang Haechan.

"Wah wahhh bener-bener spesies cewek langka" ujar Haechan takjub.

"Mau ga jadi pacar gue?" ujar Haechan tiba-tiba.

Ryujin melotot. Ia merasa yakin 1000000% bahwa cowok didepannya ini emang sinting!.

"Gila ya lo, gue aja gak kenal sama lo" sentak Ryujin.

Haechan ternganga. "Sumpah lo gak kenal sama kita-kita?"

Ryujin menggeleng, ia benar-benar tidak kenal dengan ketiga cowok itu. Ia memang tidak cukup kenal dengan cowok-cowok dikelas lain, toh ia juga tidak berniat untuk kenal, terkecuali jika itu cowok-cowok dikelasnya.

"Yaudah kalo lo gak kenal, ayo kenalan". Haechan malah menglururkan tangan.

"Gue Haechan Laksmana, Cogannya SMA Garuda, pinter, manis, rajin, ga sombong, kesayangan guru-guru, suka jajanin temen juga" ucap Haechan pd.

'Preeeett' Renjun berjulid dalam hati

Tak kujung dapat balasan uluran tangan dari Ryujin, karena si oknum hanya memandanginya aneh. Dengan gemas Haechan meraih tangan Ryujin agar menjabat tangannya.

Setelahnya ia membaca almamater nama yang tertera diseragam Ryujin.

"Ryujin Amer--" ejah Haechan ketika membaca nama Ryujin.

"Ameira tolol lo kira amer, anggur merah" selak Renjun dengan pandangan jengah.

"Oke oke Ameira, udah kan?. kita udah kenal. Kalo udah kenal berarti lo mau kan jadi pacar gue?"

Ryujin melepaskan tangannya dari genggaman Haechan. "GA!"

Dua huruf yang singkat, padat, jelas yang mampu menusuk hati mungil Haechan hingga menembus jantung, paru-paru hingga kerongkongan.

Dengan rasa tidak bersalah Ryujin pergi dari hadapan ketiga cowok itu. Ryujin menggerutu, mimpi apa dia semalam sampai ketemu spesies bocah prik macem Haechan.

My Babu is Their Queen [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang