23.0

568 92 22
                                    

Waktu mempersilahkan kita membuat moment yang indah untuk kita kenang hari esok

Bunyi bel yang sangat dinanti oleh murid-murid SMA GARUDA telah berbunyi membuat euforia tersendiri setelah melewati hari yang sungguh melelahkan dikarenakan pelajaran yang sudah efektif dari hari-hari sebelumnya.

Berbeda dengan teman sekelasnya yang sudah keluar kelas dari tiga menit yang lalu Jisoo kini masih berada dikelas menyapu sendirian. Jika kalian bertanya Ryujin dimana ia sudah pulang lebih awal karena kondisi cewek itu sakit.

Karena asik dengan kegiatannya hingga tak menyadari jika ada orang lain selain dirinya.

"Astagfirullah halazimm" kaget Jisoo saat mendongak mendapati Jaemin yang berdiri tak jauh darinya. "Ish Jaem ngagetin aja"

Jaemin tersenyum gemas ketika Jisoo kaget tadi, sangat lucu. "Lagian kamu sibuk nunduk sih"

"Ya kan biar cepet" ucap Jisoo. "Ngapain ke sini?"

Jaemin yang kini tengah memegangi gagang  tepat kotoran itu mengerutkan keningnya tajam. "Kenapa?, kamu gak suka"

Jisoo menghemuskan nafasnya pelan. "Bukan gitu, biasanya kan kamu nunggu aku didepan"

"Sekali-kali lah masa jemput cewenya depan gang terus" ujar Jaemin.

Jisoo terkekeh geli. Setelah membuang kotoran, Jisoo lalu meletakkan semua peralatan kebersihan tadi dipojok kelas kemudian keduanya keluar kelas hendak menuju parkiran.

"Aku kira kamu pulang duluan tadi" ucap Jisoo.

"Mana mungkin aku ninggalin kamu"

"Teman sepiket kamu kok ga ada, cuman kamu yang piket?" tanya Jaemin.

"Pada pulang duluan gak mau piket"

"Siapa aja, bilang aja sama aku nanti aku hajar mereka" ujar Jaemin. Enak saja sudah menyusahkan gadisnya.

Jisoo menoleh. "Heh jangan gak usah, biarin udah biasa juga kok, biasanya kalo ada Ryujin dia selalu bantu aku"

"Tapi orang kalo digituin terus ngelunjak sayang, mereka bakal selalu nyepelin kamu aku gak suka" ucap Jaemin yang sedikit tersulut.

Jisoo mengulum senyumnya. "Kenapa kamu sering banget marah-marah sekarang hm"

"Gak tau kesel aja sama mereka yang jahatin kamu. Aku gak bakal diem aja ya Jii kalo kamu diginiin terus sama umat monyet kaya mereka" ucap Jaemin.

"Jaem ngomongnya" tegur Jisoo.

"Iya sayang maaf"

"Ngomong-ngomong aku habis gajian loh, ayok jalan-jalan" usul Jisoo.

Jaemin tersenyum, mengangguk. "Boleh kemana aja aku turutin"

Jaemin melepas hoodie hitam bermerek miliknya lalu memasangkan dipinggang ramping milik kekasihnya, pergerakan yang tiba-tiba membuat Jisoo kaget.

"Ini lebih cocok daripada punyanya Jeno waktu itu pertama kali kenal kamu" komentar Jaemin.

Jisoo hanya menggeleng-gelengkan kepala. Memakai helm kitam yang sudah dibawakan Jaemin kemudian menaiki motor hitam besar dibantu oleh Jaemin karena tubuhnya yang lebih pendek jadi agak kesulitan, apakagi rok sekolahnya yang sedikit membuatnya tidak nyaman.

"Hug me Jii" ucap Jaemin.

"Tap--tapi"

"Kamu mau jatoh?"

Jisoo menggeleng dibalik helm full facenya.

"Makannya peluk" ucap Jaemin gemas.

Jisoo dengan gugup melingkarkan tangannya diperut Jaemin, ia tersenyum tangan mungil nan lentik milik kekasihnya kini melingkar diperutnya sungguh pemandangan yang sangat indah bagi Jaemin. Setelah itu motor besar milik Jaemin keluar dari area sekolahan.

My Babu is Their Queen [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang