16.1

811 115 9
                                    

Kedua gadis satu bangku itu terlihat canggung satu sama lain setelah kejadian pagi tadi. Jisoo yang memilih untuk diam namun tetap menjawab ucapan Ryujin ketika cewek itu bertanya tentang soal yang tidak ia mengerti, Ryujin yakin sohibnya itu mungkin masih sakit hati, lantas Ryujin harus gimana!

Jujur dia tidak suka situasi yang seperti ini, sangat tidak nyaman.

"Kasian yang lo bela gak tau diri malah nyuekin lo. Ryujin, Ryujin lo bego apa gimana sih, mending masuk geng kita daripada sama dia" ucap Thalia tiba-tiba.

"Bener tuh" timpal Teara. "Ga guna banget temenan sama dia, dia kan miskin"

"Denger-denger kak Lomon suka sama lo ya, wah-wah emang gak salah sih kak Lomon sukanya sama lo" kompor Wanda.

"Lagian kak Lomon kan ganteng, pinter, kaya, ganteng, cool, jadi emang pantes sih kalo tipenya si Ryujin" sahut Yumi ikut memanas-manasi.

BRAK!

"BISA DIEM GAK LO BEREMPAT!" ucap Ryujin setelah menggebrak meja di depannya, membuat Jisoo yang menulis ikut kaget.

"Mulut sampah kaya lo berempat gak masuk di list pertemanan gue, jadi jangan ngarep" ucap Ryujin menusuk.

"Udah, sabar Ryujin gak usah di ladenin" ucap Jisoo menenangkan sohibnya itu dari pada masalahnya makin panjang kan berabe, dia tau banget Ryujin kalo marah tuh kek gimana.

"Gak bisa Jii mereka udah keterlaluan, gue gak suka mereka jelekin lo" ucap Ryujin terlihat rautnya yang marah.

"Alah paling dibelakang lo seneng kan kalo Lomon suka sama lo, apa jangan-jangan lo juga suka sama Lomon juga?, ngaku aja deh Ryu gak usah di tutupin gue tau kok" ucap Yumi tersenyum mengejek.

Satu kelas terlihat asik menonton perdebatan sengit antara geng Yumi dan Ryujin, tak ada yang beringinan melerai sekalipun.

"Iya gak usah mikirin perasaan si Jisoo, dia emang pantes kok" ucap Teara.

"Mulut kalian emang anjing!" Ryujin berdiri ingin ngasih pelajaran pada geng Yumi itu namun tangannya ditahan Jisoo.

"Hajar aja Ryu" sorak Radit, cowok itu terlihat pecinta keributan.

"Ryu pliss jangan" cegah Jisoo memohon.

"Ah elah gak usah di tahan Jii biar seru" ujar Rio.

"Ga ada kapok-kapoknya lo pada" ujar Megan pada geng Yumi.

"Apa sih kalian ikut-ikut" ucap Yumi kesal pada Megan.

"Lepas Jii gue mau ngasih pelajaran sama mereka" ucap Ryujin.

"Ntar pak Seno dateng Ryu nanti dimarahin" ucap Jisoo. "Duduk ya, tenangin diri lo, gak usah di dengerin mereka"

Ryujin menatap keempat sekawan itu tajam. "Awas lo berempat, gue tandain lo!" ancam Ryujin menunjuk mereka berempat.

Kalo saja Jisoo tidak mencegahnya mungkin mereka berempat habis ditangannya. Ia kesal dengan wajah mereka berempat yang terlihat puas memancing emosinya.

"Ada apa nih ribut-ribut"

Satu kelas langsung tersiam karena kedatangan Haechan Laksmana, si tengil GARVENDAS. Cewek-cewek disana dibuat terpesona oleh paras tampan namun manis yang dimiliki Haechan, apalagi tangannya yang dimasukkan ke saku celana, sangat berdemage.

"Biasalah Chan namanya juga cewek" ujar Kemal.

"Ooh" balas Haechan mengangguk. Ia melangkah kakinya menuju bangku Ryujin dan Jisoo.

"Ada apa? Chan" tamya Jisoo.

"Jaemin sakit, dia di UKS dia gak mau diajak pulang padahal suhu badannya tinggi banget" adu Haechan.

My Babu is Their Queen [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang