17.0

777 111 11
                                    

Kamar berchat dark gray itu tampak indah ketika melihat sebuah moment dimana si gadis tengah menyuapkan sesuap bubur pada si laki-laki berwajah pucat karena sakit.

"Ayo sedikit lagi~" bujuk Jisoo

Jaemin menggeleng. "Gak mau gak enak gak ada rasanya"

"Cuman satu sendok kok ayo a'"

Lagi-lagi Jaemin menggeleng-gelengkan kepalanya. "Tadi lo juga ngomongnya gitu, gak mau~" rengeknya seperti anak kecil.

"Kalo lo gak makan lo makin sakit ntar" ucap Jisoo dengan pengertian.

"Tapi dimulut gue makanannya gak enak Jii~" ucapnya dengan puppy eyesnya.

Jisoo yang melihatnya tampak bengong sendiri. Ni anak kerasukan apaan dah napa jadi kiyud -batin Jisoo.

"Yaudah kalo lo gak mau makan gue gak mau ketemu lo lagi"

Jaemin menatap Jisoo tajam. "Berani lo"

"Berani".

Tangan Jaemin menarik pinggang Jisoo dengan mudah membuat gadis mungil itu menempel padanya.

"Jangan pernah ngomong gitu lagi gue gak suka" ucapnya serak. Seketika nada rengekkan Jaemin terhempas entah kemana.

Jisoo terdiam meneguk ludahnya, dia menatap Jaemin dengan wajah gugupnya. Keduanya terdiam saling memandangi satu sama lain. Karena merasa tidak nyaman, Jisoo agak menjaga jarak. Sial, suasananya kenapa menjadi canggung seperti ini.

"Makan lagi?" tawar Jisoo.

Jaemin menggeleng tanda cowok itu menolak.

"Yaudah sekarang minum obat"

Jaemin mengangguk, menerima satu butir obat dan segelas air yang diberikan Jisoo. Setelah Jaemin meminumnya Jisoo meletakkan gelas itu diatas nakas.

Jaemin melirik Jisoo dengan wajah datarnya. "Gimana tadi pagi, enak?"

Jisoo yang tak tau maksut Jaemin itu tampak bingung. "Maksutnya?"

"Enak digendong Jeno?"

Ah Jisoo faham sekarang, dari intonasi bicara Jaemin sepertinya cowok itu menyimpan cemburu.

"Biasa aja. Kenapa emangnya?"

"Gak papa cuman nanya doang" ucap Jaemin cuek.

Jisoo memandang Jaemin aneh. "Lo kenapa sih".

Jaemin memposisikan tubuhnya menjadi berbaring, kepalanya menoleh. "Gue ngantuk. Gue pengen kepala gue dielus sampek tidur"

Jisoo mengelus rambut Jaemin dengan pelan, tak berselang lama cowok itu tampaknya sudah tertidur pulas. Mata hitam terang milik Jisoo itu tampak fokus mengamati Jaemin yang sudah tertidur, wajah tegas yang selalu terlihat menjengkelkan dimatanya beberapa menit begitu tampak damai, Jisoo dibuat takjub dengan bulumata Jaemin yang terlihat indah. Ia akui pahatan wajah Jaemin itu terlihat pas.

"Kenapa kalo tidur gini lo keliatan ganteng" gumam Jisoo. Lalu dengan sadar ia menggeleng. "Apaan si gue" ucapnya pada dirinya sendiri.

Jisoo mengambil benda berwarna biru putih bertuliskan bye-bye fiver yang sempat ia beli di kopsis tadi. Lalu dengan hati-hati menempelkan benda itu di dahi Jaemin.

***

Mata yang tadinya terlelap, sedikit demi sedikit terbuka. Jaemin memijat pangkal hidungnya sebetar, lalu menoleh ke kiri mendapati Jisoo yang tertidur, posisi duduk di lantai dengan kepala miring tangan sebagai bantal membuat pipi yang sedikit berisi itu jadi membulat.

My Babu is Their Queen [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang