25.0

600 95 13
                                    

Pasca istirahat suara riuh berasal dari siswa maupun siswi seantero SMA GARUDA itu mendapat kabar tetang Jisoo pacar dari Jaemin Nalingga yang kini menjadi topik panas. Papan informasi atau biasa dikenal mading yang biasanya tidak menarik itu kini ramai oleh siswa maupun siswi melihat foto Jisoo yang tengah berpelukan dengan sang papa yang tentunya menggunakan baju napi.

Jisoo, si korban yang menjadi bualan kini menerobos siswa-siswi yang ada disana untuk melihat mading dengan Ryujin dibelakangnya. Ia tau karena Elgar laki-laki sekelas dengannya itu berbaik hati langsung memberi tahu dirinya.

"MINGGIR GAK LO SEMUA" bentak Ryujin menggeram marah.

"Yaa cantik-cantik ternyata anaknya napi toh" ujar seorang laki-laki.

"Sayang banget padahal lo pinter tapi anaknya napi"

"Kok Jaemin mau sih sama elo, najis banget sama anaknya napi" ujar seorang siswi disana.

"Hiii anaknya napi"

"Mulai sekarang mending jaga jarak sama Jisoo deh takut duit gue dicolong"

"Ryu lo bego apa gimana sih, temenan kok sama anaknya napi ntar duit lo diperes sama dia"

"Bener tuh secara kan biasanya buah jatuh gak jauh dari pohonnya"

"BANGSAT MINGGAT GAK LO SEMUAA!!" Ryujin membentak siapapun yang ada disana.

"YAAAHH HUUUUUUUUU"

Lemparan kertas maupun plastik bekas jajan itu mereka layangkan kepada Jisoo. Tak melawan gadis itu hanya diam pandangannya menyorot kearah foto foto yang tertempel disana.

"PERGI LO SEMUA ANJING" marah Ryujin. Dan kini berhasil membubarkan kerumunan tadi.

Srek srek srek

Perasan marah dan kesal kini campur menjadi satu tangannya mencopot kasar foto-foto disana, ia menggigit bibir bawahnya mencoba menahan sesuatu yang ingin keluar dari matanya ia tidak boleh lemah.

"Hiks hiks"

Sial pertahanannya runtuh!, tubuhnya meluruh, ia berjongkok menutupi matanya dengan tangan, bulir yang ia tahan sejak tadi tak mampu ia tahan, dadanya semakin sesak kala suara-suara caci makian mereka tadi masih menggema difikirannya. Jisoo benci, ia benci dengan dirinya yang lemah seperti ini.

Ryujin menatap sohibnya itu sedih rasanya ia juga ingin ikut menangis. Ia segera memeluk Jisoo, mengusap punggungnya, menenangkan gadis itu. "Ssst tenang ya semuanya bakal baik-baik aja yang sabar ya Jii, gue tau lo cewek kuat"

"Ryuu hiks" Jisoo segera membenamkan wajahnya tak kuasa berucap sekaligus meredam suara isakkannnya, bahkan mulutnya terasa kelu dan sulit untuk berbicara.

Sakit sekali anak mana yang tidak sakit ketika ayahnya dicaci seperti tadi. Baginya mungkin jika dia saja yang dihina tidak masalah tapi itu ayahnya, pria ebat yang membesarkannya hingga tumbuh menjadi gadis yang cantik dan cerdas.

***

"Eh Njun" Haechan berucap sambil duduk didekat Renjun.

"Hm ape?" Renjun dengan malas menjawab.

Anak-anak GARVENDAS itu kini tengah  berada dibelakang gedung olahraga yang biasanya memang tempat mereka berkumpul memakan jajanan hasil memalak anak-anak yang sok berkuasa dengan es marimas sebagai pelengkap. Dibalik itu semua mereka juga memang berniat mencuri mangga yang ada di sana, seperti yang dilakukan Jihoon dan Hyunjin sekarang. Padahal mereka sering sekali ditegur dan dimarahi Bu Marni dan Pak Endro tapi tidak ada kapok-kapoknya.

My Babu is Their Queen [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang