Part 20

249 72 8
                                    

Copyright ©2020-present by aldriemian

Karya ini dibuat karena terinspirasi oleh sebuah drama dan lagu. Jika ada kesamaan tokoh dan setting, itu adalah hak milik si pembuat drama dan lagu. Sebagian cerita adalah murni dari ide penulis. Harap menyikapi dengan bijak. Selamat membaca!











※✤※














"Ayah, apa kau sudah dengar tentang sayembara dari Silla? Orang-orang sedang ramai membicarakannya. Bahkan, sebagian sudah melakukan pencarian."

Hoseok baru saja kembali dari pasar dengan penampilan lusuhnya. Noda-noda tanah tak luput dari wajah dan pakaiannya. Penampilannya sungguh kumal.

Sudah beberapa hari ini Hoseok dan ayahnya, Jung Seowook berada di Baekje untuk menghindari para prajurit Yoonjae yang diutus mencari keberadaannya dan Jungkook yang sampai sekarang dalam masa pemulihan.

"Ya, aku tahu itu. Sebenarnya, aku sudah menantikannya." Jung Seowook nampak memikirkan sesuatu. Kerutan halus di dahinya terbaca jelas oleh Hoseok.

Seakan dapat menerawang pikiran Ayahnya, Hoseok mendengkus keras. "Ayah, jangan bilang kau akan ikut mencari Min Yoongi dan menyerahkannya pada Raja."

"Aku memang berencana melakukan itu sejak awal. Ini waktu yang tepat."

Hoseok menatap Ayahnya tidak percaya. "Kau sudah gila, ya? Sebenarnya apa rencana Ayah sampai mau melakukan itu?"

"Aku tidak bisa menjelaskannya, Hoseok. Itu terlalu rumit. Intinya aku ingin menyelamatkan nyawa Min Yoongi."

"Tidak!" bentak Hoseok. "Itu sama sekali tidak menyelamatkannya. Kau malah membunuhnya!" Hoseok benar-benar frustasi sekarang. Ia tidak mengerti jalan pikir sang Ayah hingga tega ingin menyerahkan Yoongi begitu saja.

Dengan kesal pria berhidung mancung itu hendak meninggalkan kandang babi yang merupakan tempat mereka bekerja sementara waktu. Namun, panggilan Seowook menghentikan langkah kakinya yang penuh emosi itu.

"Apa?" tanya Hoseok sinis.

"Sepertinya aku harus menceritakannya walau kau tidak akan percaya padaku." Dengan malas Seowook berjalan menghampiri tas jerami yang selalu dibawa kemana pun ia pergi. Tas itu tergantung di dekat pintu kandang.

Tidak ada niatan untuk meninggalkan sang ayah dari dalam Hoseok. Untuk kesekian kalinya ia menurut pada orang tua itu.

Sebuah kotak kayu di keluarkan dari tas jerami miliknya, dihadapkan tepat di depan Hoseok. "Apa kau masih ingat tentang mitos senjata yang dapat membunuh orang dalam sekali jentikan?"

"Ya, aku ingat."

Dibukanya kotak itu tepat di depan Hoseok.

Mata Hoseok tidak dapat diartikan setelah melihat sebuah benda asing berbalut kain putih diujungnya dan gagang kayu yang dipernis cokelat tua.

"Ini namanya pistol. Di masa depan, semua orang akan saling membunuh dengan benda ini."

"D-darimana Ayah dapat benda ini?"

"Itu cerita yang sangat panjang, Hoseok." Seowook tersenyum kecut. "Sebelum aku menceritakannya, maukah kau membantu Ayah untuk menemukan Min Yoongi?"


※✤※



Beberapa hari setelah sayembara resmi di sebarkan di seluruh wilayah, Yoonjae melakukan segala aktivitas kerajaannya dengan beban-beban yang memenuhi kepala dan dadanya.

𝐃𝐀𝐄𝐂𝐇𝐖𝐈𝐓𝐀 ( 大吹打 ) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang