Part 1

1.2K 141 43
                                    

Copyright ©2020-present by aldriemian

Karya ini dibuat karena terinspirasi oleh sebuah drama dan lagu. Jika ada kesamaan tokoh dan setting, itu adalah hak milik si pembuat drama dan lagu. Sebagian cerita adalah murni dari ide penulis. Harap menyikapi dengan bijak. Selamat membaca!



※✤※




Rintikan hujan turun ke bumi di malam hari. Tidak ada satu pun orang yang keluar dari rumahnya di area sekitar situ. Hal itu membuat keadaan semakin dingin dan sepi.

Pria berambut hitam terlihat duduk di depan jendela kamarnya. Sesekali ia menghisap asap rokok dan mengembuskannya secara perlahan.

"Yoongi, makan malam sudah siap."

Pria dengan nama Yoongi itu menekan kepala putung rokoknya yang hampir habis itu pada asbaknya. Kemudian, ia beranjak dari kamarnya. Aroma asap rokok itu begitu menguar hingga wanita paruh baya yang mengikutinya dari belakang mendengus tak nyaman.

"Aku tidak melarangmu merokok, hanya saja tolong kurangi merokoknya."

Wanita itu tersenyum tipis pada Yoongi setelah mereka duduk berhadapan, disambut beberapa kudapan sederhana untuk makan malam mereka.

Yoongi tersenyum simpul. "Akan kuusahakan, Bu." Ia mulai mengambil nasi, memberikannya pada piring ibunya lalu miliknya.

"Ibu ingin bertanya," wanita dengan rambut hitam pekat itu menatap Yoongi sejenak, "sebenarnya, apa pekerjaanmu sekarang? Apa... kau masih bekerja sebagai pengedar... obat?"

Yoongi nampak terkejut, tetapi setelahnya ia bersikap tenang dan melanjutkan memasukkan sesuap nasi pada mulutnya sebelum menjawab, "aku hanya bekerja sebagai pengantar makanan cepat saji. Bukankah Ibu tahu itu? Dan aku sudah meninggalkan pekerjaan itu, Bu. Ibu tidak percaya padaku, ya?" kata Yoongi menghindari kontak mata ibunya sambil mengaduk sup jamurnya.

"Bukan begitu, Nak. Hanya saja-"

Tok! Tok! Tok!

Ibu Yoongi hampir saja ingin mengatakan sesuatu tetapi terpotong oleh suara ketukan pintu. "Biar aku saja, Bu." Cepat-cepat Yoongi beranjak dari duduknya, menghindari pertanyaan lain yang mungkin akan terlontar dari mulut ibunya.

"Siapa yang bertamu malam-malam begini, sih? Manalagi sedang hujan seperti ini," gumamnya karena merasa terganggu.

Yoongi membuka pintu itu dengan kesal. Dengan cepat menampilkan sosok tamu yang mengganggu makan malamnya.

"Hei? Kau masih punya stok?"

Terlihat seorang laki-laki dengan jas hujan hitamnya tersenyum. Bulir-bulir air menempel di wajahnya. Bibirnya tersenyum membentuk seperti hati. Pria itu tampak tak sehat seperti orang yang sedang butuh asupan.

Kemudian, mata Yoongi menangkap sosok lain di sebelah pria itu. Ia tak sendirian.

"Siapa dia?"

"Dia pacarku, Hyung. Jangan khawatir. Aku kemari ingin membeli stokmu, sekalian bayar kekurangan yang kemarin."

Pandangan Yoongi tetap tidak lepas pada gadis itu. "Jangan sekarang, ada ibuku. Dan, tolong jangan bawa orang sembarangan, Hoseok." Yoongi masih menatap tak suka pada gadis itu. "Bisa saja pacarmu itu polisi," lanjutnya sebelum menutup pintunya tepat di muka.

Kedua sejoli itu terkejut.

"Maaf, Sohee. Temanku memang seperti itu jika ada orang yang menurutnya asing."

𝐃𝐀𝐄𝐂𝐇𝐖𝐈𝐓𝐀 ( 大吹打 ) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang