Part 17

307 79 12
                                    

Copyright ©2020-present by aldriemian

        Karya ini dibuat karena terinspirasi oleh sebuah drama dan lagu. Jika ada kesamaan tokoh dan setting, itu adalah hak milik si pembuat drama dan lagu. Sebagian cerita adalah murni dari ide penulis. Harap menyikapi dengan bijak. Selamat membaca!










※✤※











         Hawa dingin lagi-lagi menusuk kulit pucat milik Yoongi. Kegelapan malam menyertainya lagi. Pria itu berdiri di tepi tebing, melongok dan mendapati jurang yang tidak terlalu dalam. Angin dingin menderu kencang di telinganya, menghembuskan helaian rambutnya, dan menghempaskan daun-daun kering dari pohon-pohon tinggi yang menjulang.

        Seketika Yoongi teringat situasi ini. Situasi yang benar-benar tidak ia harapkan.

        Yoongi berbalik dan hanya mendapati kabut yang menyelimuti hutan gelap itu. Meskipun ia ketakutan, rasa penasaran mengalahkannya. Pria itu menunggu sosok yang sengaja mendorongnya ke jurang.

       "Kau menunggu sesuatu?"

        Yoongi terperanjat, "siapa kau?"

         Ia menoleh ke arah sumber suara namun tidak ada siapa pun di sana. Tidak ada lagi jurang pemisah lembah lagi atau pun hutan gelap berselimut kabut. Ia malah mendapati kaca-kaca yang mengitari dirinya, memantulkan bayangannya. Trench coat hijau khaki membalut kaos yang bewarna sama namun agak tua. Ripped jeans biru langit menempel sempurna di kaki kurusnya. Rambut hitam basahnya dibiarkan berantakan, menutupi separuh wajahnya.

       "Kau sendiri siapa?"

        Yoongi menoleh, mendapati seorang pria yang separuh wajahnya tertutup topi jerami. Nafasnya seketika tercekat.

        Siapa dia? Kenapa ia merasa mengenalinya? Atau jangan-jangan...

      "Kenapa kau malah balik bertanya padaku? Dasar orang aneh," kata Yoongi yang berusaha untuk tenang.

     "Justru aku yang harus bertanya padamu. Kenapa kau tiba-tiba berada di dalam tubuhku?"

      "A-apa?!" Nafas Yoongi benar-benar tercekat sekarang. Mata sipitnya melebar ketika pria itu mengangkat pandangannya, menampilkan separuh wajahnya yang lain. Pria itu tersenyum lembut. Luka gores di matanya bahkan tidak luput dari pandangannya. Itu Min Yoongi, dirinya yang lain.

       "Maaf, aku hanya bercanda hahahaha!" Pria itu tertawa melihat reaksi horor Yoongi.

       "Apa maksudmu bercanda, hah?!" bentak Yoongi. "Ini tidak lucu! Aku ingin kembali!"

       "Baiklah, tenang. Aku kemari karena kau meminta petunjuk dariku. Bukankah begitu?"

       "A-aku tidak pernah merasa meminta petunjuk padamu." Yoongi masih menatap pria yang masih tersenyum di depannya. Aura kewibawaannya benar-benar terasa hingga mampu merobohkan tiang-tiang ego Yoongi. Ia bahkan tidak berani memberontak atau melakukan sesuatu pada pria di depannya ini.

      "Kalau tidak mau, yasudah. Aku akan kembali," katanya dengan santai.

      "Tunggu," cegah Yoongi, "apa yang harus aku lakukan agar bisa kembali? Tolong beri aku petunjuk."

      "Ada sebuah benda mitos yang dapat membunuh manusia dalam satu kali jentik. Benda itu datang dari masa depan. Dan pemilik itu juga datang dari masa depan, sepertimu. Temukan pemiliknya. Semua petunjuk ada pada dirinya."

𝐃𝐀𝐄𝐂𝐇𝐖𝐈𝐓𝐀 ( 大吹打 ) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang